taman kita

taman kita

Selasa, 28 April 2009

Dari Usamah untuk Gaza

“Langkah Nyata Membebaskan Palestina”


Segala puji bagi Allah, kami memuji, meminta pertolongan, dan meminta ampun kepada-Nya. Dan kami berlindung kepada Allah dari segala keburukan diri kami dan kami berlindung kepada Allah dari seluruh kejelekan amalan kami.

Barangsiapa yang diberi Allah petunjuk maka tak seorangpun yang kan mampu menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka takkan ada seorang pun yang kan mampu menunjukinya. Aku bersaksi tiada ilah melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ammba ba'du:

Umatku yang muslim...

Perkataanku kepada kalian ini berkaitan dengan kewajiban menolong keluarga kita di negeri penuh berkah. Telah lama kita terlambat menolongnya dan hal itu semakin menpersulit berbagai persoalan kita.

Sampai kapan keluarga kita di Palestina dalam kondisi ketakutan? Sementara kita merasa nyaman aman tenteram yang sementara.

Sampai kapan penduduk Gaza terus terisolasi? Sementara kita hingga kini terus berlimpah kenikmatan.

Sampai kapan kita akan terus duduk berdiam diri? Sementara hati mereka terbakar demi putra mereka, yang terbakar oleh bom fosfor putih, dengan persekongkolan para pemimpin Arab.

Peristiwa yang membuat (menangis) bahkan para lelaki yang kuat dan pemberani menangis, tidak lain karena suatu urusan yang sangat besar. Tangisan mereka melebihi ungkapan ribuan khutbah dan ceramah tentang besarnya bencana.

Tikaman yang menimpa kerabat lebih melukai bagi seseorang dibanding tebasan pedang

Tak mengherankan jika sejumlah ummahat dan saudara perempuan kita meninggal atau sekarat, bukan kerana peluru maupun pecahan peluru, bukan pula disebabkan oleh isolasi. Isolasi negeri takkan berarti apa-apa selama si kecil masih ada.

Sesungguhnya isolasi akan terasa saat si kecil menghilang. Seorang ibu memandang para raja dan apa yang ia miliki lebih kecil di matanya dibanding si kecil.

Tapi pesawat-pesawat Amerika melalui tangan Yahudi terus membombardir dan kembali (membombardir) hingga mengenai anak-anak pemukiman dan di antara anak-anak itu ada si kecil. Inilah yang menjadikan ummahat dan para akhwat terguncang ketakutan. Hampir-hampir saja jiwa mereka melayang keluar bersamaan dengan hembusan-hembusan nafas.

Tidaklah sama kabar berita dengan persaksian mata. Takkan pernah tau rasanya kehilangan orang tercinta kecuali yang hatinya terenggut, tidak pula dengan bombardir kecuali orang yang merasainya. Dan tak ada seorang Mu'tashim yang menuntut balas kepada para thaghut.

Perlu dicamkan bahwa di antara kekalahan moral dan pengkhianatan terhadap millah, pengkhianatan terhadap umat, dan pengkhianatan terhadap darah para syuhada adalah memberikan pujian kepada orang yang bersepakat dalam membunuh mereka dan menyikapinya sebagai 'harapan' Gaza, sementara itu rakyatnya yang penuh hormat dan mulia menolaknya.

Putra-putra Gaza mati demi kehidupan.. Memuji kekufuran kan membakar amarah jiwa yang bebas..
Negeri-negeri dimerdekakan di atas tombak-tombak mereka.. Lalu bagaimana mungkin mereka diperbudak di atasnya?
Duhai diriku, berbagai tragedi yang menimpa kalian.. Meninggalkan luka-luka mendalam di hati..
Tiada yang menjaga aqidah layaknya korban.. Tidak pula mendekatkan hak dan tiada pula dia berhak..
Para penguasa telah menjual berbagai urusan.. Pun mereka menjadi penjilat dan budak orang kafir..
Tanyalah para pengisolasi anak-anakmu.. Adakah beda antara hatinya dengan sebuah batu yang besar nan keras?!
Hati para penguasa kita layaknya musuh-musuh.. Baik di Najd atau di Mesir takkan melunak..
Para Fir'aun berdatangan setelah sekian lama.. Untuk menghinakan rakyat Arab dan memperbudaknya..
Kalian tolong-tolongan dengan para musuh untuk melawan kami.. Memancung batang leher kalian adalah urusan yang haq dalam dien..

Umatku yang muslim...

Sembilan puluh tahun lebih penjajahan terhadap Palestina telah berlalu. Merasakan dua tragedi pahit kerana tangan-tangan Nashara dan Yahudi. Meskipun berbagai usaha telah dicurahkan, di antaranya berbagai demonstrasi dan turun ke jalan, namun penjajahan tetap berlangsung.

Oleh karena itu wahai umatku, kuinginkan beberapa menit saja dari kalian untuk memberikan langkah-langkah nyata dalam membebaskan Palestina sebagai usaha pelepasan tanggung jawab dan upaya membangkitkan umat.

Hal ini menuntut adanya ucapan yang benar meskipun itu pahit. Sebagaimana hal itu wajib ditegakkan terhadap yang lemah maupun yang kuat, sekalipun itu berat. Jika tidak, maka hakekatnya adalah menuju kehancuran. Oleh karena itu takutlah kalian semua.

Rasul SAW telah bersabda: "Sesungguhnya yang membuat orang-orang sebelum kalian mengalami kehancuran adalah ketika terjadi pencurian di antara mereka yang dilakukan oleh orang yang kuat, maka mereka membiarkannya. Akan tetapi, jika pencurian itu dilakukan oleh orang yang lemah, maka mereka akan menegakkan hukuman atasny." (HR. Bukhari dan Muslim).

Umatku yang muslim...

Di antara perkara haq yang pahit yang harus kita jelaskan adalah bahwa; meskipun kita sangat berkeinginan untuk meyelamatkan keluarga kita di Gaza dan membebaskan kepungan darinya.

Sesungguhnya di sana terdapat orang-orang yang lebih berkeinginan dari pada kita. Yakni, saudara-saudara kita yang ada di seluruh Palestina, termasuk juga yang ada di tepi barat.

Akan tetapi, faktanya mereka tidak mampu menolong keluarga dan orang-orang mereka. Penyebab hal itu sangatlah jelas, Negara mereka terjajah, tentara-tentara Zionis dan tentara penguasa yang dipimpin oleh Abbas menghalang-halangi mereka dari menolong saudara-saudara mereka di sana.

Sebab inilah yang selama ini hakekatnya telah menghalangi kita dari melakukan pertolongan pada saudara-saudara kita di Gaza. Hakekat yang pedih adalah bahwa Negara kita terjajah dari dalam, kaum Zionis Arab, para pemimpin negeri dan para wakil musuh-musuh kita. Mereka dan tentara merekalah yang menghalang-halangi kita dari menolong orang-orang yang lemah di sana.

Jika kita tidak memahami bahwa Negara kita ini terjajah demi kemaslahatan para penguasa dan wakil-wakil mereka, dibantu oleh pasukan militer dan sipil, dan inilah yang terpenting dan paling berbahaya, dimana di sana terdapat para ulama suu', kaum terpelajar dan para pemilik media, orang-orang bayaran.

Mereka semua itulah yang melakukan penyesatan terhadap umat, menyebarkan ruh kekalahan dan menyebarkannya dengan berbagai cara, agar mereka mau tetap bersama para penguasa itu.

Oleh karena itu, mereka terus merampas kepemimpinan dan merampas kehendak, dengan cara membujuk dan mengancam, hingga akhirnya umat kita tidak mampu untuk mengambil kendali kekuasaan dan bergerak menjauh dari para penguasa dan pendukung-pendukung mereka.

Oleh karena itu jika kita tidak menyadari hal ini, beraktivitas untuk mengungkap hakekat mereka sebenarnya, memperingatkan kepada umat dari mereka, meruntuhkan mereka dan melepaskan diri dari kekuasaan mereka, maka selama itu pula kita tidak akan mampu untuk membebaskan Palestina.

Sebab, siapa saja yang tidak memilki, tentulah tidak akan dapat memberi, dan kita akan terus berputar-putar dalam lingakaran tertutup, akhir yang kita capai adalah awal di mana kita memulai darinya sejak terjadinya penjajahan di tanah yang diberkati ini.

Umatku yang muslim...

Orang yang mau melihat situasi Palestina sesungguhnya akan melihat bahwa unsur-unsur yang dituntut agar jihad dapat mewujudkan tujuannya masih membutuhkan penyempurnaan.

Meskipun hal itu sulit untuk dilakukan di Palestina yang terjajah itu, terlebih pengepungan yang ditimpakan pada keluarga kita di sana, dan terlebih lagi, kesepakatan-kesepakatan damai yang terus ditandatangani waktu demi waktu dan keadaan faktual setelah perjanjian-perjanjian yang menguatkan hal itu.

Oleh karena itu kita harus membentuk sebuah kekuatan yang cukup dari para mujahidin, yang akan mampu membebaskan pengepungan dari Palestina agar kita dapat menolong saudara-saudara kita di sana, dimana seluruh negara-negara tetangga menutup perbatasan mereka dengan Palestina, menjaganya dari gerakan para Mujahidin.

Bahkan bagian yang terkecualikan sekalipun yang berada di arah barat Palestina diatas perbatasan Lebanon ikut ditutup oleh Hasan Nasrullah dan kelompoknya sesuai dengan kesepakatan penutupan nomor 1701 yang memuluskan masuknya ribuan kekuatan Salib untuk menjaga Yahudi.

Dengan ini, tidak ada bedanya lagi dalam masalah ini antara Hasan dan Husni dan seluruh penguasa thaghut Arab, orang-orang yang telah mengepung keluarga kita di sana.

Berdasarkan hal di atas, kita harus mencari (membentuk, red) sebuah Negara di luar negara-negara tetangga, di mana dapat menyempurnakan gerak para mujahidin dari sana. Hal ini agar kita dapat sampai pada keluarga kita di distrik al-Aqsha yang diberkahi.

Kesempatan yang sangat berharga dan langka bagi orang-orang yang benar-benar dalam keinginan mereka untuk meyelamatkan al-Aqsha, ialah dengan mengerahkan mujahidin di Irak dengan seluruh kebutuhannya, agar mereka dapat membebaskan negeri dua sungai itu (tanah mesopotamia/Iraq).

Dengan ini mereka akan melakukan dua kewajiban.

Pertama: mengalahkan sekutu terbesar bagi Zionis, kemudian bertolak ke Yordania yang lebih baik dan luas front (pertempuran)nya.

Sebab sebagian dari penduduknya adalah para penduduk Palestina yang hijrah pada masa lalu, dan dari Yordania sebagai titik tolak kedua menuju Tepi Barat (West Bank) dan sekitarnya (insya Allah, red).

Kedua: membuka seluruh perbatasan-perbatasan dengan kekuatan untuk menyempurnakan semua kekurangan unsur unsur yang dibutuhkan. Hal ini agar pembebasan Tanah Palestina dari Sungai (Iraq) sampai Lauta (West Bank) dapat terwujud dengan izin Allah.

Jalan inilah satu satunya jalan Syar’i, jalan realistis, dan ilmiah. Jauh (berbeda dengan jalan) dari mencurahkan kata-kata dan berbagai perbuatan yang kebanyakan tidak dapat mencegah bahaya serangan senjata dan tidak dapat menghancurkan musuh.

Cukup sudah kita mendiamkan, menyia-nyiakan hal ini dan lari dari tanggung jawab. Pembumihangusan Gaza di tengah-tengah pengepungan yang panjang ini merupakan kejadian sejarah yang sangat penting, mengagetkan dan memberi sebuah keputusan yang mengokohkan akan keharusan adanya pemisahan antara kaum muslimin dan munafikin.

Keadaan kita setelah peristiwa Gaza tidak boleh seperti keadaan kita sebelumnya. Akan tetapi kita wajib beramal dengan sungguh dan siap berjihad untuk menegakkan haq dan menghacurkan kebatilan dan kita wajib berlepas diri kepada Allah dari setiap orang yang bersekongkol dengan musuh untuk menghancurkan Gaza.

Berlepas diri dari mereka bukan merupakan amalan sunnah, akan tetapi merupakan bagian dari dua rukun ketauhidan. Membantu orang-orang kafir untuk mengalahkan kaum muslimin adalah salah satu perkara yang terbesar yang dapat mengeluarkan seseorang dari Islam. Bacalah firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Al-Maidah 5:51)

Dan firman-Nya:

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui." (Al-Baqarah 2:256)

Tragedi ini sejatinya adalah ujian bagi kita semua. Siapa saja yang mengikuti petunjuk pasti akan selamat, dan siapa saja yang mengikuti hawa nafasunya pasti kan sesat.

Oleh karena itu, kita sangat membutuhkan pemimpin yang jujur, yang akan melakukan perkara yang menjadi kewajiban untuk memobilisasi kekuatan kaum muslimin yang dapat memenuhi dalam medan ini.

Umat ini telah merasakan kerugian yang menakutkan dalam (terhadap, red) pemimpinnya. Meskipun banyak dari mereka yang menyangka bahwa mereka memiliki kepemimpinan yang akan menuntun mereka menuju tepian keselamatan.

Jika tidak berada di dalam standar level pertama dari para raja dan pemimpin, paling tidak berada dalam standard level yang kedua dan ketiga. Pada hakekatnya ini sesungguhnya adalah salah besar. Hal ini semakin memberi posisi penguasa penguasa cacat, dan membiarkan Palestina terjajah selama sembilan dekade.

Demikian pula negara-negara lain. Tidak cukupkah tersebarnya kemiskinan, kebodohan, dan penyakit, meskipun banyak masuk sebagai indikasi jelas atas hal itu. Sebuah kapal laut, sebesar apapun dan sebagus apapun tidak akan sampai pada tepian jika tidak ada pemimpin yang amanah.

Para pemimpin yang berada pada level pertama kita tahu perkara mereka dan membebeknya mereka kepada musuh musuh kita (kaum muslimin). Akan tetapi bencana besar dan yang sangat meyakitkan, adalah bahwa mereka mampu menjinakkan banyak dari pemimipin-pemimpin yang dekat dengan mereka.

Oleh karena itu, jika para pemimpin yang berada dalam level yang kedua dan orang-orang yang dekat dengan mereka tidak mau mengubah diri mereka, masih condong dan bersikap manis dengan kebatilan maka umat ini tidak akan ada kemajuan sedikit pun dalam membebaskan Al-Aqsha.

Sebab, merekalah sejatinya menjadi halangan dan rintangan jalan keluar umat ini dari kebingungan ini. Perumpamaan mereka bagaikan sebuah gerbong kereta api; di depan mereka terdapat gerbong para penguasa dan di dekatnya terdapat gerbong para penguasa level kedua dan orang-orang yang dekat dekat dengan mereka.

Sementara kedua-duanya mogok di tengah jalan pembebasan Palestina sejak dekade yang lalu, maka tidak ada jalan lagi menuju Al-Aqsa kecuali dengan menyingkirkan keduanya dari jalan dan meninggalkannya.

Akan tetapi hal ini tentulah sangat sulit jika kaum muslimin belum tersadarkan, lalu mereka meninggalkan fanatisme tercela tanah air (nasionalisme, red) para pemimpin, para ‘ulama dan penguasa atau pemimpin jama’ah Islam. Meninggalkan beralasan dengan nasehat nasehat mereka dan menegakkan haq atas mereka.

Jika mereka tidak mau melakukan hal ini, maka lisan mereka berkata : “Sesungguhnya mereka berjalan di atas jalan yang telah menghancurkan umat sebelum mereka”.

Oleh karena itu, umat ini tetap dalam kebingungan, dan nampak sekali mereka tidak mengerti makna sabda Rasul SAW: “Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, maka sungguh akan aku potong tangannya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Maka dari itu, di dalam diri haruslah selalu mengalir ruh nasihat untuk membenarkan tempat perjalanan dan bahwa perkara haq lebih besar dari segala-galanya, keselamatan perkara yang haq lebih utama dari pada keselamatan tanah air (nasionalisme), para tokoh, partai dan berbagai jama;ah.

Setiap orang, perkataannya dapat diterima dan ditolak, kecuali Rasul saw, yang bersabda : “Agama adalah nasehat”.

Ya, jika kita merendahkan hal ini, artinya kita telah merendahkan Din (agama), dan dengan itu pula kita akan tersia siakan. Maka inilah fakta kita sebenarnya.

Umar ibn Khattab ra, pernah mengatakan : “Kita adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam, dan di mana pun kita mencari kemuliaan dengan selainnya, maka kita akan dihinakan kembali oleh Allah”. Maka ambillah pelajaran wahai orang orang yang berakal!

Kembali kepada topik kepemimpinan. Jalan untuk membebaskan Al-Aqsha memerlukan kepemimpinan yang nyata, jujur, independen, kuat, dan dapat dipercaya sebagaimana menghadapi peristiwa besar ini dan sebagaimana berdasarkan berbagai argumen yang kuat dari Fiqhul Waqi’/Fikih Realita dan Fikih Syari’ah.

Kempemimpinan ini akan menyusun semacam majlis syura yang akan menyebarkan cabangnya ke seluruh dunia Islam. Majlis ini nanti harus bertanggung jawab dalam menyebarkan berbagai informasi, ketetapan syari’ah serta wa’yu siyasi (wawasan politik) kepada para putra umat.

Sehingga dengan upaya ini kita dapat membebaskan akal dan pemikiran umat dari kebodohan dan mudah ditipu, serta membebaskan jiwa umat dari sikap mudah menyerah dan menjilat kepada orang-orang kafir beserta kaki tangannya.

Memahami bahaya dari realita yang kita hadapi dan peran para penguasa beserta kaki tangannya merupakan langkah awal dalam membentuk kekuatan yang mampu memotivasi untuk merubah kegelapan.

Dan bersamanya fikih syari’ah harus ditetapkan dalam dinamika nyata sehingga gerakan kita akan diarahkan di atas jalan yang lurus, sehingga kita mampu menghadapi kondisi buruk ini dan mengusir agresi yang menimpa umat.

Anggota majlis ini harus dilindungi dari intervensi penguasa dan harus menyatakan pengingkaran terhadap penguasa dan berwaspada dari upaya infiltrasi yang dilakukan penguasa dengan cara memasukkan ulama’ suu’ sebagaimana yang terjadi pada komite atau lajnah atau majlis ulama’ yang ada di negeri kita selama ini.

Dan salah satu tugas dari komite ini adalah menyebarkan ketetapan syar’i mengenai topik kita (jihad zaman ini); seperti mendorong jihad adalah kewajiban hingga kadar kecukupannya terpenuhi.

Dan mendorong publikasi fatwa ulama’ selama peristiwa Gaza yang menyatakan siapa saja yang membantu musuh dalam rangka memerangi umat Islam maka dia terkena satu di antara sepuluh pembatal keislaman, dan juga menjelaskan berbagai aturan syar’i terkait dengan hal ini.

Aku juga ingin menyampaikan di depan para ulama’ dan para da’i mengenai tawaran dalam masalah ini. Mengajak mereka untuk mencurahkan segenap usaha yang dapat mereka lakukan. Di antara poin penting dari proposal ini adalah:

Pertama: Menyusun daftar para ulama’ yang jujur, para da’i, para cendekiawan Islam, kaum intelektual, dan penulis yang senantiasa memberi nasehat untuk umat, bersama dengan upaya menyebarkan berbagai karya ilmiah mereka yang berharga.

Kita juga berkeinginan agar nama dan keberadaan mereka dapat menyebar dan mengakar kuat di tengah masyarakat Islam. Adanya kekeliruan yang tidak disengaja (terkait dengan para ulama’ dan da’i ini) hendaknya tidak menjadi penghalang, tetapi hendaknya jika memang ada beberapa kekeliruan maka ini menjadi catatan dan nasehat agar disampaikan.

Jika tidak, maka tidak akan ada lagi ulama’ yang tersisa bersama kita, sementara kenyataannya adalah alangkah sedikitnya para ulama’. Kita juga harus mengusahakan agar dapat mengarahkan para pemimpin yang jujur, menempatkan mereka dengan baik dan memandunya agar mau untuk menerapkan manhaj Islam.

Kedua: Hendaknya kita terus melanjutkan upaya untuk meluruskan konsep syar’i dalam pemikiran dan kehidupan umat. Beberapa buku yang bermanfaat mengenai hal ini antara lain:

  • Fathul Majiid karangan syaikh Abdur Rahman bin Hasan Alu Asy-Syaikh, yang merupakan salah satu kitab yang penting dalam menjelaskan perkara tauhid dan bahaya syirik, termasuk syirik kuburan dan syirik kerajaan.
  • Dua kitab milik syaikh Muhammad Qutb: “Pemahaman yang Harus Diluruskan” dan “Apakah Kita Muslim?”.
  • Dan kitab “Keterangan tentang Kufurnya Seorang yang Membantu Amerika” karangan syaikh Mujahid Nashir bin Hamd Al-Fahd -semoga Allah membebaskan beliau dari penjara Riyadh.

Ada buku kelima yang juga sangat bermanfaat, yang mengetengahkan tentang evaluasi atas berbagai rezim yang berkuasa di dunia Islam, meskipun judulnya khusus; “Rezim Saudi Dalam Timbangan Syar’i”.

Dan masih banyak lagi kitab-kitab yang bermanfaat yang dengan mudah dapat dibaca di internet, semisal situs At-Tawhed wal Jihad (http://www.tawhed.ws -ed).

Ketiga: Mengingatkan umat bahwa saat ini terjadi peperangan yang dilancarkan untuk merubah dan membelokkan berbagai istilah syar’i dengan tujuan menghalalkan apa yang diharamkan Allah.

Hal ini harus disanggah, dan upaya untuk menyebarkan istilah-istilah syar’i harus dilakukan. Di antara beberapa contohnya:

  • Untuk menghalalkan riba, mereka mengganti kata riba dengan bunga dan nama bank dengan sistem riba menjadi bank niaga.
  • Untuk menghalalkan khamr dan minuman keras, mereka menggantinya dengan minuman penyegar jiwa dan sejenisnya.
  • Saat mereka hendak memerangi dzirwatu sanaamil Islam, yaitu Jihad fie sabilillah, mereka melabelinya dengan sebutan kekerasan dan terorisme.
  • Ketika mereka hendak melakukan tindakan yang dapat membatalkan keislaman dan membuat mereka dapat bersekutu dengan musuh Allah, mereka mencoba menghilangkan ketetapan syar’i mengenai hukum terhadap pelaku murtad, dan mereka menyebut orang-orang yang menyeru pemberlakuan hukum tersebut dengan sebutan takfiri (suka mengkafirkan).

Saat ini ada upaya untuk memanggil orang kafir, murtad, zindiq, dan munafiq dengan sebutan lain yang lebih lembut. Mereka enggan menggunakan istilah syar’i.

Mirip dengan hal tersebut adalah penghalusan kata dan istilah semisal "dialog agama," "kebebasan berpendapat", "kebebasan berekspresi", "kerukunan beragama", "hidup damai berdampingan", "negeri sahabat", dan kontrak pemberian fasilitas untuk mendukung armada perang pasukan salib.

Pada saat yang sama yahudi dan nasrani melancarkan pembunuhan atas saudara kita di Palestina, Irak, Afghanistan, Waziristan, Somalia, Kashmir, Filipina, dan Chechnya.

Penghalusan dan pengkaburan istilah ini harus diawasi, serta hakikat sebenarnya dari kenyataan ini harus diungkap.

Keempat: Menghimpun dan menyebarkan daftar musuh kita dari kalangan munafikin dan media mereka, khususnya media informasi seperti koran, buku, majalah, stasiun radio dan channel satelit

Dan yang paling berbahaya adalah dua yang terakhir seperti The British Broadcasting Corporation (BBC) beserta anak perusahaannya serta saluran televisi Al-Hurrah dan Al-’Arabiyyah.

Juga menyebarkan dan memperingatkan masyarakat pada organisasi dan media yang bekerja untuk kepentingan musuh meski mereka tidak menyadarinya, seperti media gosip, media pelemah semangat, media penghancur moral umat Islam.

Kita harus menyebarkan seluruh informasi ini kepada umat dengan berbagai cara apa saja yang dapat dilakukan sehingga kita bisa memperingatkan mereka. Kita juga harus menyertakan berbagai ketetapan syar’i terkait dengan masalah ini, dilengkapi bukti dari pernyataan dan tindakan mereka untuk membantah mereka.

Dan aku menyampaikan firman Allah ta’ala:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Maidah 5:8)

Mengungkap hakekat orang-orang munafik adalah manhaj Qur’an dan para ulama’ bersepakat bahwa wajib mengungkap orang-orang munafik dan pelaku bid’ah.

Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, “Manakah yang lebih engkau sukai; seorang yang berpuasa, sholat, dan i’tikaf atau seorang yang berbicara memperingatkan umat akan bahaya ahli bid’ah?”.

Imam Ahmad menjawab, “Adapun jika ia sholat dan i’tikaf, maka itu semua bagi dirinya sendiri. Tapi jika ia berbicara memperingatkan umat mengenai ahli bid’ah maka itu untuk umat Islam, maka hal itu lebih baik.”

Hari ini, umat sangat berkeperluan, khususnya setelah agresi terhadap Gaza, untuk mengetahui orang-orang munafik dari berbagai penjuru, agar berhati-hati terhadap mereka dan berjihad melawan mereka.

Hal ini sebagaimana difirmankan Allah ta’ala:

“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (Al-Munafiqun 63:4)

Dan firman Allah ta’ala:

“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (At-Taubah 9:73)

Ringkasan dari perkataanku adalah:

Harus ada pemimpin dan kepemimpinan yang jujur, membangun kesadaran syari’at dan politik atas umat, Jihad fie sabilillah, menyingkap hakekat orang-orang munafiq dan memisahkan diri dari mereka.

Perlu diingat bahwa pemisahan adalah sesuatu yang telah kita terapkan terhadap para penguasa. Mereka memiliki dinas rahasia dan badan keamanan yang anggotanya berjumlah ribuan, bertugas mengawasi dan mematai mereka yang aktif menyampaikan nasehat kepada umat.

Anggota dinas keamanan ini menghimpun daftar para da’i yang mereka sebut dengan blacklist, untuk memerangi para da’i dan aktifis dengan berbagai cara:

Bujukan dan godaan, penangkapan dan penjara, pencekalan, pengejaran, pembunuhan karakter dan pencemaran nama baik hingga pembunuhan dalam rangka mencegah para da’i dan aktifis dari corong dan mimbar petunjuk.

Dengan demikian mereka tidak dapat menyampaikan nasehat kepada umat dan memperingatkan mereka. Pada saat yang sama, mereka (thaghut) dan ulama’ mereka serta berbagai media mereka, bebas menebarkan berbagai penipuan dan kesesatan kepada umat.

Terkait dengan daftar musuh-musuh kita, juga karena terbentur keterbatasan waktu, aku akan mencukupkan dengan menggambarkan para pemimpin senior mereka di negeri-negeri kita.

Dalam menghadapi peristiwa ini manusia dipisahkan, khususnya kalangan elit dan kaum terhormat di masyarakat, apakah mereka kalangan penguasa/birokrat atau ulama’.

Dan sungguh jelas saat ini beberapa penguasa Arab telah nyata melakukan kesepakatan dengan koalisi zionis salibis dalam memerangi rakyat kita; merekalah yang sering disanjung-sanjung Amerika dengan kata-kata “para pemimpin moderat Islam”.

Kenyataannya, semua negara di dunia Islam dari Indonesia hingga Mauritania tanpa terkecuali jatuh ke dalam satu di antara dua kategori: negeri yang bobrok dan negeri yang lebih bobrok. Islam berlepas diri dari seluruh kebobrokan ini.

Bukanlah rahasia, ada beberapa hal yang menolong generasi pertama umat ini di masa awal kebangkitan islam untuk teguh dan kuat sehingga mereka dapat memanggul beban yang berat dan mampu mendirikan negara Islam.

Di antara hal terpenting -setelah iman yang shalih dan zuhud- adalah membedakan antara seorang mukmin dan munafik. Berbagai peristiwa besar dan tragedi-tragedi, khususnya peperangan dan guncangan, adalah sarana penyaringan/pemisah yang buruk dari yang baik, dan yang munafik dari yang jujur.

Sebagaimana Allah ta’ala berfirman:

“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: “Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).” Mereka berkata: “Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu”. Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.” (Ali ‘Imran 3:166-167)

Di antara penyebab bencana yang menimpa muslim pada perang Uhud adalah sepertiga pasukan dipimpin oleh gembong munafikin, Abdullah bin Ubay bin Salul, dan mereka mentaatinya. Lalu orang ini mengkhianati mereka dan memerintahkan mereka untuk mundur dan tidak bertempur.

Betapa mirip hari ini; seluruh pasukan dan tentara resmi dari umat ini berada di bawah komando para pemimpin munafik, sementara segenap pasukan dan tentara ‘tidak resmi’ berada di bawah komando berbagai jama’ah Islamiyah.

Banyak di antara mereka percaya bahwa para penguasa ini adalah penguasa yang sah sehingga diharamkan memberontak dan melawan mereka. Jadi, bagaimana tidak tragedi demi tragedi jatuh menimpa kita susul menyusul?

Jelaslah mengapa berbagai jama’ah ini membiarkan Gaza dan rakyatnya karena mereka menunggu izin dari para (pemimpin) munafik ini untuk menunaikan Jihad. Jadi apa untungnya para pemuda atas berbagai hal ini?

Tugas kita adalah menjauhkan orang-orang munafik dan para pengecut pelemah semangat (mukhadzdzil) yang lari dari gelanggang perang agar mereka tidak menempati posisi kempemimpinan dan pemberi arahan.

Seperti yang dilakukan para sahabat RA setelah perang Uhud; ketika Ibnu Salul ingin berdiri menyampaikan ceramah kepada umat islam sebagaimana biasanya -dia adalah pemuka kaumnya dan ia ingin menjaga status ini dengan memerintahkan generasi awal umat Islam-, tapi para sahabat menarik bajunya dan menghardiknya, “Ijlis ay ‘aduwwallah! Lasta bidzalika biahlin wa qad shana’ta maa shana’ta.”. “Duduklah hai musuh Allah! Tidaklah engkau layak untuk melakukannya, telah kau perbuat apa yang kau perbuat.”

Berapa banyak orang yang menduduki peran sebagai pengarah umat dalam berbagai ragam bentuknya dan mereka menyesatkan umat sehingga umat berhimpun di sekeliling orang munafik yang memerintah kawasan ini. Dan mereka membuat umat ini lalai dari berperang membebaskan Palestina.

Jadi betapa tepat untuk mengatakan kepada setiap orang di antara mereka -dengan berhadap-hadapan atau lewat telpon- dengan apa yang pernah sahabat katakan kepada presiden pertama mereka, Ibnu Salul, “Duduklah hai musuh Allah! Tidaklah kau layak untuk melakukannya, telah kau buat apa yang kau perbuat!”.

Apa yang telah dilakukan para sahabat terhadap Ibnu Salul adalah menyingkapkan jati dirinya dan memaksanya turun dari posisi sebagai pemuka dan pemberi arahan umat Islam.

Jikalau mungkin dia melakukannya lagi di perang yang lain dan pergi meninggalkan gelanggang perang bersama sepertiga pasukan, karena tragedi itu kadang berulang.

Inilah yang seharusnya kita lakukan, karena orang-orang munafik dan pelemah semangat telah berkali-kali menimpakan kepada kita berbagai tragedi selama puluhan tahun.

Maka inilah sejumlah tawaran yang aku harap dapat menjadi jalan bagi proyek besar untuk menyelamatkan umat serta mematahkan belenggu yang telah mengikat putra-putranya sehingga mereka dapat bangkit untuk memerdekakan diri.

Dari mereka akan bertolak berangkat satu jumlah yang memadai demi menunaikan faridhah yang paling wajib setelah iman: mengusir musuh yang memerangi dien dan dunia.

Membuka satu mata rantai yang membelenggu leher kita akan memudahkan kita untuk melepaskan keseluruhan rantai yang membelit tubuh kita, insyaAllah.

Kesempatan pada hari ini terbuka lebar dalam rangka menunaikan faridhah/kewajiban, dan ada banyak medan jihad, khususnya Irak, Afghanistan, Pakistan, Somalia, dan Maghribul Islam (Al-Jazair).

Maka aku berdoa kepada Allah agar menurunkan petunjuk kepada kita sehingga kita dapat menolong dien ini dan menunaikan Jihad fie sabilillah sehingga kita dapat memerdekakan negeri-negeri islam, khususnya Irak, dan dari sanalah kita akan bertolak menuju Palestina.

Sebagai penutup, aku mengingatkan umatku akan pentingnya senantiasa menjaga hati supaya dekat dengan faktor-faktor peneguh iman. Dan agar menjauhkan hati kita dari tempat-tempat kelalaian dan kemunafikan.

Apa yang dapat menolong kita adalah lisan yang senantiasa basah mengingat Allah ta’ala. Membaca Al-Quran satu juz setiap hari disertai tadabbur dan tafakkur akan membersihkan hati dan mencerahkan pikiran, serta menjelaskan kepada kita hakekat musuh dari kalangan musyrikin dan munafikin.

Bacalah firman Allah ta’ala:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus 10:57)

Aku juga menganjurkan kalian akan pentingnya menelaah sejumlah kitab dan buku yang bermanfaat. Menyelesaikan sejumlah buklet dari daftar, menelitinya, dan menyebarkannya. Kesemua itu laksana mercusuar di tengah gelapnya serangan musuh, baik dekat maupun jauh.

Akhirnya aku nasehati diriku dan segenap saudaraku dengan bait syair:

Cita-cita bertanya padaku.. Mengapa pengecut dan kelemahan terus membelenggu?
Sementara negeri-negeri kita telah dipenuhi.. Oleh para thaghut yang memiliki gambar-gambar..
Untuk merendahkan akidah kita.. Dan dalam diri mereka penuh kedustaan nun mara bahaya..
Wahai saudaraku, wahai kekuatan yang kokoh.. Jalan Allah adalah tujuan kita..
Takutkan engkau akan kematian.. Sementara kematian adalah surgamu?..
Tiang agama tiadalah terkuatkan.. Dengan teriakan dan pembelotan..
Tanpa pedang tiadalah bermanfaat.. Ku bersumpah wahai generasi mudaku..

Ya Allah.. Tunjukkanlah kepada kami bahwa yang haq itu adalah haq dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami bahwa kebatilan itu adalah kebatilan dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya.

Ya Allah.. Limpahkanlah kepada umat kami ketetapan kebaikan, yang taat kepada-Mu akan mulia dan yang ingkar kepada-Mu akan terhina, dan dengannya kebaikan ditegakkan dan kemungkaran dicegah.

Ya Allah.. Limpahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari api neraka.

Ya Allah.. Limpahkanlah pertolongan kepada mujahidin dimana pun mereka berada. Terimalah syuhada mereka, sembuhkanlah luka-luka mereka, dan bebaskanlah kalangan mereka yang tertawan. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah.. Timpakanlah kehancuran kepada aliansi zionis salibis dan siapa saja yang menolong mereka.

Ya Allah.. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu, maka bantulah kami dengan pertolongan-Mu, dan limpahkanlah kepada kami kemenangan atas orang-orang kafir.

Ya Allah.. Shalawat dan salam kami mohonkan kepada-Mu untuk nabi kami Muhammad, segenap keluarga, dan para sahabat.

Wa aakhiru da’waanaa anil hamdulillahirrabbil ‘aalamiin..

Sumber: Forum Muslim Ummahq

Dari Usamah kepada Mujahid Somalia

Pertempuran Tetaplah Pertempuran.. Wahai Ksatria Somalia!


Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, kami memohon kepada-Nya, dan kami berlindung kepada-Nya. Dan kami memohon perlindungan Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal kami. Siapa yang ditunjuki Allah tidak akan tersesat, dan siapa yang dibiarkanNya tersesat, tak akan mendapat petunjuk. Aku bersaksi tiada ilah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan utusan-Nya.

Kepada saudara Muslimku, para Mujahid Somalia yang sabar dan teguh: Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Peperangan yang tengah berkobar di tanah kalian semenjak tahun-tahun terakhir ini adalah peperangan antara Islam melawan kampanye Salib Internasional. Aliansi NATO telah memandatkan Etiopia untuk melaksanakan misi ini.

Kemudian setelah mereka kehabisan tenaga menghadapi Jihad kalian yang penuh berkah, mereka lalu mencari dalih dan menggunakan muslihat, sebagaimana kebiasaan mereka terhadap Dunia Islam. Mereka menunjuk atas kalian seseorang, yang meskipun orang ini berasal dari kalangan kalian, tetapi ia mengikuti millah/agama kaum Salib: yaitu presiden sebelumnya, Abdullahi Yusuf.

Tetapi karena kalian tidak dapat ditipu dengan muslihat usang “Karzaisme” yang sebelumnya sering mereka gunakan di kawasan (maksudnya kawasan Timur Tengah dan Asia Tengah spt Afghanistan serta Pakistan. Pent), mereka kemudian menggantikannya dan membawa orang lain yang baru, versi revisi.

Mirip sekali dengan Sayyaf, Rabbani, dan Ahmad Shah Masood, yang sebelumnya mereka ini adalah para pemimpin dan komandan Mujahidin Afghan sebelum kemudian mereka berbalik haluan (mundur menjadi murtad) lalu membantu sekutu mereka – Amerika, untuk meruntuhkan Emirat Islam Afghanistan.

Begitu pula dengan Sheikh Syarif (Syarif Ahmed, presiden terbaru Somalia yang ditunjuk oleh dewan parlemen Somalia bersama-sama eks “Mujahidin”, umumnya berasal dari Tanzhim Al Mahakim Al Islamiyah, dalam sebuah pertemuan yang dimediasi PBB di Djibouti. Pent). Ia sebelumnya adalah presiden/pemimpin Al Mahakim Al Islamiyah dan sebelumnya bersama-sama Mujahidin. Tetapi ia akhirnya terbujuk oleh tawaran utusan Amerika di Kenya.

Ia merubah haluannya (menjadi murtad), dan menyetujui untuk bekerja sama dengan orang-orang kafir, memadukan hukum positif kufur dengan Syariah Islam dan membangun pemerintahan berdasarkan persatuan nasional. Sungguh tindakan ini adalah kemusyrikan yang lebih besar yang mengeluarkan seseorang dari Islam.

Bagaimana bisa orang-orang yang cerdas berakal dapat percaya bahwa musuh kemarin yang memusuhi kita atas dasar aqidah dan keyakinan, dapat menjadi kawan hari ini? Yang demikian itu hanya terjadi jika salah satu pihak telah meninggalkan agamanya.

Maka perhatikan dan telitilah, siapakah di antara dua pihak itu yang telah meninggalkan agamanya: apakah Sheikh Syarif ataukah Amerika? Dan renungkanlah firman Allahu Ta’ala:

“Sesungguhnya orang-orang yang berbalik (kepada kekafiran) setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka berkata kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang membenci apa yang telah diturunkan Allah, ‘Kami akan mematuhi kalian dalam beberapa urusan’, tetapi Allah Maha Mengetahui rahasia mereka. Maka bagaimana (nasib mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka, memukul wajah dan punggung mereka? Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan membenci (apa yang menimbulkan) keridlaannya. Sebab itu Allah menghapus segala amal mereka”. (QS 47: 25 – 28)

Dan sabda Rasulullah saw:

“Dua ekor serigala kelaparan yang ditinggalkan di tengah kawanan domba tidak lebih besar menimpakan kehancuran daripada kehancuran atas agama yang ditimbulkan oleh nafsu manusia atas kekayaan dan kedudukan.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmidzi)

Wahai, betapa nafsu kepada harta, status, dan kedudukan telah menghancurkan kepemimpinan kami!

Para presiden ini adalah wakil dari musuh kita, dan kekuasaannya sebenarnya kosong dan hampa. Sheikh Syarif adalah salah satu di antara mereka, maka ia harus digulingkan dan diperangi.

Para ulama Islam telah bersepakat bahwa kekuasaan tidak boleh diberikan pada orang kafir, dan jika penguasa telah berbalik menjadi kafir selama masa kekuasaannya, maka kewenangannya menjadi batal, dan dia harus digantikan, meski itu harus dengan kekuatan senjata.

Qadli Iyad rahimahullah berkata, “Para Ulama telah bersepakat bahwa imamah tidak boleh diberikan pada orang kafir. Dan jika imam menjadi kafir, ia harus diganti”.

Saudaraku di Somalia..

Kalian harus mewaspadai prakarsa yang mengenakan simbol Islam dan mengedepankan institusi keagamaan padahal prakarsa itu kontradiktif dengan Syariah Islam. Seperti prakarsa yang diajukan oleh (mereka menyebut dirinya) ‘persatuan Ulama Somalia’ yang memberi waktu enam bulan kepada Sheikh Syarif untuk menerapkan Syariah Islam.

Mereka memintanya untuk menerapkan apa yang ia hancurkan, bagaimana mungkin ia akan melaksanakannya? Orang-orang ini tidak memahami realita atau tengah berusaha membodohi kita. Prakarsa ini adalah tindak pengkhianatan nyata yang mereka lakukan atas kepercayaan kita.

Semua orang yang cerdas berakal mewaspadai tikaman Amerika terhadap Islam. Dahulu mereka (Amerika) menolak penerapannya (Syariah Islam) di Somalia, sebagaimana mereka menolak di Iraq dan Afghanistan; dan kini mereka juga menolak penerapannya di wilayah Swat Pakistan.

Lalu disusul dengan prakarsa lain dari luar negeri (maksudnya beberapa tokoh ulama dan penguasa dari beberapa negara Islam -Pent), yang meminta segenap Mujahidin yang jujur di antara kalian untuk menghentikan peperangan dan bernegosiasi dengan Sheikh Syarif, berpura-pura tidak tahu adanya kendali penuh Amerika atas si boneka barunya ini.

Sungguh orang-orang ini telah tersesat. Perintah yang datang kepada kita adalah untuk memerangi pemerintah murtad, bukan untuk menghentikan perang. Kedudukan mereka satu garis dengan berbagai prakarsa sebelumnya yang pernah diajukan oleh rejim-rejim Arab yang dikendalikan Amerika.

Sama seperti prakarsa si gubernur Riyadl, ketika ia menyampaikan sambutannya kepada pemerintahan presiden Abdullahi Yusuf, tetapi dengan ijin Allah, konspirasi itu hancur berkeping-keping di hadapan keteguhan Mujahidin.

Maka berhati-hatilah terhadap segala prakarsa yang bertentangan dengan aturan syariah, dan jangan tertipu olehnya. Meskipun mengatasnamakan institusi keagamaan atau simbol-simbol relijius, kesemuanya itu tidak berarti, karena berbagai institusi telah diinfiltrasi oleh rejim, khususnya rejim Riyadl dan Kairo, dan masih banyak lagi contoh yang lain.

Aku sampaikan kepada Saudaraku Mujahidin, putra-putra Somalia yang jujur, dan menyeru mereka untuk melanjutkan langkah mereka di atas Jalan Jihad. Kekufuran global tengah menghadapi kesulitan dan krisis yang belum pernah mereka hadapi berpuluh tahun sebelumnya, maka teguh dan kuatkan tekad!

Karena kalian adalah pasukan paling penting dari battalion Mujahidin Islam, kalian adalah garis terdepan pertahanan pertama Dunia Islam di wilayah barat daya; kesabaran dan keteguhan kalian menjadi pendukung bagi seluruh saudara kalian di Palestina, Iraq, Afghanistan, Maghrib Islami, Pakistan, dan seluruh medan Jihad lainnya; serta kesabaran dan keteguhan mereka dalam menghadapi musuh yang sama – Amerika dan sekutunya – menjadi pendukung dan penguat kalian.

Maka mari kita menjaga pos pertahanannya, dan jangan sampai garis yang menjadi tanggung jawabnya dapat diterobos musuh, dan mari kita legakan dada kaum Muslimin dengan membunuh para penerobos kedaulatan.

Aku juga mendesak putra-putra Muslim rakyat Somalia, hendaknya kalian berpacu menyerta saudara kalian Mujahidin yang jujur; dan aku menyampaikan permohonan kepada seluruh Ummah Islam di mana saja berada, hendaknya kalian mengulurkan bantuan dan dukungan kepada keluarga kita di Somalia, penuhilah kebutuhan saudara kita yang menderita akibat kelaparan, dan ulurkan seluruh sumber daya kita demi mendukung Jihad hingga negeri (Somalia) yang berkah ini dapat dimerdekakan sepenuhnya dari penjajah dan kaum munafiq, dan daulah Islam berdiri di sana, insyaallah!

Sungguh kemenangan itu mudah, insyaallah, jika setiap kita menunaikan tugasnya; dan salah satu pertanda baik adalah bahwa saudara kalian rakyat Somalia terkenal memiliki jiwa yang shabar, teguh, tsabat, dan perwira. Bagi mereka, kematian lebih disukai ketimbang harus menundukkan kepala di hadapan pemerintah Salib Abisinia, dan (kita mempersaksikan) kepahlawanan tiada tara yang mereka tunjukkan dalam peperangan melawan penjajah Salib pimpinan Amerika, dan mereka dengan ijin Allah dapat mengalahkannya, dan menjerumuskan mukanya ke dalam lumpur, hingga ia pergi membawa ekornya dalam keadaan kalah terhina.

Maka wahai Muslim, penuhilah kewajiban kalian, penuhilah kebutuhan saudara kalian, khususnya bantuan keuangan, untuk membeli persenjataan dan perlengkapan Jihad! Jangan biarkan mereka terluka akibat pukulan musuh, dari arah barisan kalian!

Ummah Muslimku..

Kemenangan Mujahidin di Somalia adalah sesuatu yang sangat… sangat penting, dan sikap berpangku tangan tidak membantu mereka adalah sangat berbahaya. Karena jika lambung telah berhasil digerogoti, maka mudah bagi musuh untuk mengganyang jantung Dunia Islam.

Maka inilah yang kita saksikan, maneuver yang dilakukan para wakil koalisi Zionis – Salibis, untuk mengarahkan penjajahan langsung oleh koalisi Zionis – Salibis. Kalian tengah menghadapi Kampanye Salib Universal.

Inilah Somalia di sayap barat daya, dan armada salib telah menginvasinya dari darat, laut, dan udara. Dari arah barat, armada salib yang lain tengah bergerak maju, yaitu menuju Sudan dari arah Darfur, dan hanya berjarak 300 km terpisah dari pantai Sudan, terletak Masjidil Haram di Makkah Al Mukaramah; suatu jarak yang terjangkau oleh satu lontaran rudal scud.

Di utara, ada Masjid Al Aqsha Mubarak, dan di sana tentara Zionis telah menguasainya lebih dari 60 tahun, dan armada laut Salib mengepung Gaza, dan bala tentara salib yang lain bercokol di Libanon Selatan.

Dan di timur, invasi salib dipimpin Amerika tengah mengancam Afghanistan, dan yang lain di Iraq. Lalu ini semua diperburuk dengan bertebarannya berbagai basis militer musuh di negeri-negeri kita. Maka sampai kapan kalian terus takut kepada Amerika beserta kaki tangannya?

Aku mengingatkan kalian kepada firman Allah Ta’ala:

Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS 9: 13)

Maka bebaskanlah diri kalian dari menghamba kepada raja-raja palsu, musuh Allah. Teguhkan diri kalian untuk menunaikan kewajiban, sesungguhnya musuh mengancam seluruh kalian, seluruh milik kalian: harta dan jiwa, dan yang paling berharga: Din kalian.

Aku melindungi agamaku dengan hartakuDan tiada tersia-siaSemoga Allah tidak memberkahi harta…yang bukan digunakan untuk menolong agama

Ya Allah, sampaikan shalawat dan salam kepada tuan kami Muhammad saw, beserta keluarga Beliau, dan seluruh Shahabat. Dan doa terakhir kami segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin.

*****
Sumber: Forum Muslim Ummahq

Selasa, 10 Februari 2009

Faksi-Faksi Palestina

Banyak faksi yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Meskipun berbeda ideologi dan cara berjuang - hampir semua faksi yang ada di Palestina memiliki sayap militer - yang di gunakan untuk menyerang Israel.

Adakalanya faksi-faksi pejuang yang ada di Palestina terlibat adu senjata sesama mereka, terutama antara Hamas dan Fatah. Tapi sewaktu agresi militer Israel ke Gaza, bisa dikatakan hampir semua faksi dengan sayap militernya turut berjuang melawan agresi militer Israel.

Berikut ini beberapa faksi pejuang yang ada di Palestina :

Hamas adalah akronim dari “Ḥarakat al-Muqāwamat al-Islāmiyyah”, yang berarti "Gerakan Perlawanan Islam" - adalah organisasi Islam Palestina yang meliputi organisasi sosial dan politik serta militer.

Hamas di dirikan pada tahun 1987 oleh Syaikh Ahmad Yassin dan enam orang sahabat dan juga merupakan murid-muridnya. DR.Ibrahim al Bazuri, Muhammad Syam'ah (perwakilan kota Gaza), Abdul Fatah Dakhan (Perwakilan wilayah Tengah), Dr Abdul Aziz Ar-rantisi ( Perwakilan Khan Younis), Isa an Nasyar (perwakilan kota Rafah), Shalah Syahadah (perwakilan wilayah utara). Dan mereka semua telah Syahid (insyaAllah).

Hamas mendapat banyak kritikan oleh kawan seperjuangan di Palestina dan tokoh-tokoh Al-Qaida, sewaktu mereka memutuskan untuk ikut Pemilu di Palestina, karena mereka dianggap telah 'melenceng' dari nilai-nilai perjuangan Islam dengan turut andil dalam Demokrasi.

Hidayatullah.com melaporkan, meskipun menggunakan media demokrasi, Hamas selalu tunduk pada tuntunan para ulamanya dari hal-hal yang sifatnya besar dari masalah diplomasi dan kenegaraan sampai hal-hal terkecil. Salah seorang ulama Hamas yang diwawancarai oleh www.hidayatullah.com Syeikh Abu Bakar Al-Awawidah di Damaskus, Syuriah, menceritakan sebuah pengalaman menarik.

“Khalid Misy’al kepala biro politik Hamas dulunya gemar mengenakan dasi, namun sesudah saya tegur beberapa kali dan saya ingatkan bahwa simpul dasi itu sebenarnya berbentuk salib. Sejak itu sampai sekarang sampai hari ini dia tidak menggunakan dasi. Begitu juga untuk urusan-urusan yang lebih besar,” ujar Syeikh Abu Bakar.

Para pemimpin Hamas tunduk pada ulama, karena ulamanya berjihad, dan bukan sebaliknya ulama dipaksa tunduk pada kepentingan politik.

Hamas memiliki sayap militer yang dinamakan Brigade Izzuddin Al-Qassam. Brigade Al-Qassam di dirikan pada tahun 1992 di bawah arahan seorang insinyur bernama Yahya Ayyash. Yahya Ayyash sendiri termasuk konseptor 'Bom Syahid” yang banyak menyerang target-target Israel dengan aksi “bom syahid” nya.

Pada agresi militer Israel baru-baru ini ke Gaza, sayap milirer Hamas ini mengklaim berhasil membunuh 80 orang tentara zionis Israel, dan melukai ratusan orang – juga berhasil menghancurkan 47 tank merkava, serta menjatuhkan 4 helikopter dan satu pesawat pengintai dan berhasil menembakkan ratusan roket Al-Qassam ke Israel. Seperti yang dilansir oleh situs resmi mereka pada tanggal 19/01/2009.

Jihad Islami (The Palestinian Islamic Jihad ) Gerakan Jihad Islam Palestina atau “Harakat al-Jihad al-Islami fi Filastīn” - adalah organisasi perlawanan dan perjuangan rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis Israel di Palestina. Jihad Islami sendiri secara resmi di 'vonis' sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat. Tujuan dari gerakan Jihad Islami adalah menghancurkan Zionis Israel, dan membentuk sebuah negara Islam palestina dibawah payung Syariah Islam.

Jihad Islami secara signifikan lebih kecil dari Hamas. Jihad Islami dibentuk di Jalur Gaza selama tahun 1970-an oleh Fathi Syaqaqi dan Abdul Aziz Al Awda sebagai cabang dari Jihad Islam Mesir, sebuah organisasi yang saat ini dipimpin oleh Muhammad Abdullah Ramadhan Shallah.

Berbeda dengan Hamas, Jihad Islami menolak untuk ikut dan berpartisipasi dalam Pemilu yang di adakan di Palestina. Secara ideologi perjuangan mereka lebih merujuk ke perjuangan Usama bin Laden dengan Al-Qaida nya.

Seperti halnya Hamas, Jihad Islami juga memiliki sayap militer yang dinamakan Brigade Al-Quds. Sayap militer Jihad Islami telah menyatakan bertanggung jawab atas berbagai serangan serangan di Israel, termasuk serangan “bom syahid” ke wilayah Israel.

Brigade Al-Quds telah memiliki kemampuan mengembangkan peralatan tempur dan juga proyektil bom yang sama persis dengan roket Katyusha yang dimiliki oleh Hizbullah Libanon.

Komite Perlawanan Rakyat (The Popular Resistance Committees ) Komite Perlawanan Rakyat atau “Lijan Muqawwamah Sya'biyyah” adalah organisasi perlawanan rakyat Palestina yang beroperasi di Jalur Gaza dan juga dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.

Organisasi ini didirikan pada bulan september tahun 2000 oleh Jamal Abu Samhadana - yang telah syahid pada tanggal 8 Juni 2006, sewaktu serangan udara Zionis Israel bersama dengan tiga anggota KPR lainnya.

KPR berisi mantan-mantan pejuang Fatah dan brigade martir al-aqsa. Sayap militer organisasi ini bernama Brigade Nashir Shalahuddin, sebagai simbol perlawanan mengikuti jejak dari Shalahuddin Al-Ayyubi.

Brigade Nashir Shalahuddin mempunyai spesialisasi menanam bom pinggir jalan untuk menyerang konvoi militer Israel di jalur Gaza.

Dan pada bulan Maret 2008, KPR meledakkan bom pinggir jalan dan berhasil membunuh seorang pejabat militer Israel melukai tiga orang serta satu orang kritis.

Fatah atau "Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini" atau Gerakan Nasional Pembebasan Palestina, adalah sebuah partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Partai ini memiliki tujuan untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi tempat konflik Israel dan Palestina. Fatah sebenarnya secara teknis bukan merupakan partai politik, namun adalah faksi terbesar dalam PLO, sebuah konfederasi multipartai.

Fatah didirikan pada tahun 1958 atau 1959 oleh sekelompok warga Palestina yang menempuh pendidikan di Kairo, Mesir; salah satunya Yasser Arafat. Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada akhir 1960-an, Fatah bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO. Sejak saat itu, Arafat menjadi pemimpin PLO dan Fatah hingga meninggal dunia pada tahun 2004. Kelompok ini terlibat konflik dengan Hamas setelah kemenangan Hamas pada Pemilu parlemen tahun 2006 lalu di Palestina.

Organisasi perjuangan ini berhaluan nasionalis – sekuler. Para pejabatnya banyak yang korup dan perjuangan organisasi ini lebih banyak menggunakan cara-cara 'persuasif'. Ini di tandai dengan bersedianya Fatah menjalin komunikasi dan berdamai serta mengakui Israel. Saat ini Fatah dipimpin oleh Mahmud Abbas – sama seperti pendahulunya Yaser Arafat, Abbas juga 'lunak' terhadap Israel.

Fatah memiliki sayap militer bernama Brigade Martyr Al-Aqsha yang merupakan koalisi para pejuang yang seideologi dengan Fatah di West Bank.

Pada waktu agresi militer Israel ke Gaza, Brigade martyr Al-Aqsha turut berjuang dan melawan Israel dan menurut informasi mereka juga bergabung dalam barisan pejuang-pejuang Palestina di Gaza. Dan hal ini cukup mengejutkan, karena dari pimpinan Fatah sendiri mengecam serangan-serangan ke Israel.

Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina (Popular Front for the Liberation of Palestine ) atau Al-Jabhah Al-Sha `biyyah li-Tahrir Filasṭīn adalah organisasi berideologi Marxist-Leninist, sekuler, nasionalis dan merupakan organisasi politik yang juga bersifat kemiliteran, didirikan pada 1967 .

FRPP sebagai kelompok 'kiri' Palestina - mengambil sikap garis keras dan menentang sikap moderat yang dilakukan oleh Fatah.

Tetapi di tahun 1999, kelompok ini datang untuk membuat kesepakatan dengan kepemimpinan PLO mengenai perundingan dengan Israel. Sayap militer kelompok ini bernama Brigade Abu Ali Mustapha .

Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina (Democratic Front for the Liberation of Palestine ) atau Al-Jabha al-Dimuqratiya Li-Tahrir Filastin adalah organisasi politik dan militer Palestina yang berideologi Marxist-Leninist, dan sekuler. Kelompok ini termasuk bagian dari dari PLO.

Kelompok ini juga sering disebut sebagai Front Demokrasi atau al-Jabha al-Dimuqratiyah .(fq/berbagai sumber)

Surat Terbuka dari Puncak Pegunungan Tora Bora

Kepada Obama
Anda memiliki momentum, karena Anda adalah presiden kulit hitam pertama yang berjalan menuju Gedung Putih, maka Anda juga memiliki kesempatan untuk menorehkan tinta emas yang akan menjadi babak baru Amerika, sebagai presiden Amerika pertama yang mensucikan keimanannya dan kembali ke pangkuan Islam.


Dari titik pandangan ini, perkenankan saya menyampaikan beberapa pokok pikiran dengan harapan Anda memperhatikannya.

Tidakkah Anda tahu, bangsa Anda telah dijerumuskan untuk terlibat dalam perang menghadapi satu ummat yang berdiri bersama laksana tubuh yang satu. Perang ini telah kalian mulai dan hingga kini tidak dapat dipastikan kapan berakhir.

Kali ini dugaan Amerika sepenuhnya salah. Amerika menyangka bahwa ketika ia menyerang satu negeri muslim maka itu artinya ia hanya menyerang satu negeri. Tidak, sesungguhnya tidak. Anda telah keliru dalam perhitungan Anda. Itulah mengapa peperangan Anda menjadi lebih lama dari perhitungan Anda, biaya perangnya jadi lebih mahal dari perhitungan Anda, dan kekalahan Anda terjadi berkali-kali jauh dari seluruh perkiraan Anda. Ini bukan klaim kami, tetapi ini adalah sesuatu yang telah diakui Bush, pendahulu Anda.

Kini bangsa Amerika telah mengetahui bahwa pemimpinnya telah menjerumuskan mereka ke dalam medan perang dan tidak peduli terhadap nasib anak bangsanya, lalu kini pergi dalam keadaan bingung tidak menemukan jalan keluar. Mitos superpower Amerika yang dulu pernah jadi legenda, kini hilang. Teknologi canggih mereka kalah berhadapan dengan kesederhanaan dan tekad yang kuat. Kekalahan supremasi militer Amerika telah meruntuhkan harga diri Amerika.

Maka bangsa Amerika memberikan dukungan (voting) kepada Anda, dengan harapan agar Anda dapat mengeluarkan mereka dari jerat lumpur perang ini. Meskipun etnis Anda (bangsa kulit hitam) adalah bangsa minoritas dari seluruh keluarga besar rakyat Amerika, tetapi seluruh rakyat negeri Anda sungguh sangat besar berharap kepada Anda, agar Anda dapat membawa kembali harga diri dan kebanggaan negeri, agar Anda dapat menghantarkan kembali negeri Anda pada kemakmuran ekonomi dan kedamaian, agar Anda melepaskan anak-anak negeri dari perang, dan membawa pulang putra-putra bangsa Anda pulang dari medan perang dengan selamat.

Lihatlah situasi yang tengah dihadapi rakyat Anda, berbagai gelombang krisis tengah melanda bangsa Anda sehingga seperti orang yang hanyut tenggelam, mereka berusaha meraih apa saja yang dapat menyelamatkan mereka dari pusaran krisis.

Jika Anda bersungguh-sungguh menepati sumpah Anda dan setia kepada rakyat dan bangsa Anda yang telah mempercayakan nasibnya kepada Anda, jika Anda sungguh-sungguh ingin berdiri di pihak kemanusiaan daripada sifat bengis, jka Anda bersungguh-sungguh ingin berpihak pada perdamaian daripada perang, jika Anda ingin kemakmuran demi negeri Anda ketimbang kemiskinan, maka jangan Anda menunggu menyelesaikan berbagai kebijakan Bush yang dulu.

Segera Anda harus bertindak tegas. Tarik mundur seluruh balatentara Anda dari Afghanistan dan seluruh Bumi Islam! Lalu minta maaf secara terbuka kepada bangsa-bangsa tertindas dan rehabilitasi seluruh kerugian mereka akibat penindasan negeri Anda terdahulu!

Tidakkah Anda paham? Seluruh peristiwa memiliki akar penyebab dan latar belakang. Tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri. Sehingga segala insiden yang terjadi tidak dapat diselesaikan kalau tidak memotong akar masalah yang sebenarnya.

Serangan 11 September, serta berbagai gelombang perlawanan yang terjadi, keseluruhannya memiliki latar belakang dan akar masalah. Anda harus mencari dan menyelesaikan akar masalah itu, demi kebaikan bangsa Anda sendiri. Dan di antara akar masalah itu adalah, berbagai kebijakan timpang negeri Anda untuk Israel.

Masalah Israel bukanlah sekedar isu Timur Tengah semata, tetapi isu seluruh dunia. Israel bagi seluruh dunia, sesungguhnya sumber dari seluruh kejahatan dan keburukan. Kebijakan Amerika yang selama ini mendukung penuh entitas Israel yang keji itu akan sentiasa menggiring bangsa Amerika seluruhnya ke dalam jurang kehancuran.

Melihat masalah Yerusalem semata sebagai masalah antara entitas Palestina atau entitas Arab, sungguh satu kenaifan yang bodoh. Masalah Yerusalem adalah masalah Dunia Islam seluruhnya. Israel dan seluruh pendukungnya tidak akan pernah selamat meskipun dilindungi oleh balatentara paling kuat dari segenap raja dan kaisar.

Anda juga tahu, Israel selalu berusaha menghancurkan Yerusalem. Berbagai cara mereka lakukan untuk merebut dan melenyapkan Yerusalem. Segala dukungan apa saja terhadap Israel hanya berarti satu: tantangan terbuka terhadap seluruh Kaum Mu’min dan Dunia Islam. Sungguh mereka yang mendukung Israel akan menghadapi kenyataan sangat pahit yang menghinakan.

Barack Obama!

Jika Anda juga ikut jejak langkah Bush dan tidak mengkoreksi kebijakan ini, Anda tidak akan hanya kehilangan harga diri dan kebanggaan negara Anda, Anda juga tidak hanya akan kehilangan kemakmuran ekonomi dan kedamaian negeri, tetapi seluruh kebanggaan Amerika akan hanya menjadi sekedar cerita yang diwariskan kepada generasi mendatang. Sovyet Union pernah bermimpi untuk memancangkan supremasi atas dunia, seperti Anda, lalu kami menghadapi seluruh ambisi dan mimpi mereka, dan dengan ijin Allah kami jadikan setiap mimpi dan ambisi itu laksana debu yang beterbangan.

Keputusan Anda untuk menarik keluar tentara Amerika dari Iraq bisa jadi langkah awal yang positif. Merampas kemerdekaan suatu bangsa, menginvasi hak-haknya, menjarah dan membunuh rakyat, serta menghancurkan negeri-negeri, hanya akan membuat seluruh dunia berdiri bersatu untuk menghadapi Amerika.

Maka Anda juga harus mengambil langkah yang sama atas Afghanistan. Tarik mundur seluruh pasukan Anda dari negeri kami tercinta sesegera mungkin! Anda mungkin selama ini telah salah dalam menganalisa kondisi geografis Afghanistan. Anda mengira bahwa Afghanistan dapat dengan mudah dikuasai hanya dengan mengirim lebih banyak tentara, sebuah kekeliruan dan kebodohan yang sama seperti yang telah ditempuh Bush.

Bebatuan cadas Afghanistan bukan hanya tempat dilumatnya banyak ular naga, tetapi di sini balatentara penjajah menyerahkan nyawanya untuk dibantai, dan di atas bebatuan ini, kejayaan empirium mereka dihempaskan hingga hancur berkeping-keping.

Barack Obama!

Tidakkah Anda tahu? Teknologi yang Anda banggakan itu menghadapi para penantang tangguh di sini. Dan di sini, mereka tidak akan dapat bertahan. Mungkin Anda masih ingat kekalahan memalukan tentara Anda di Vietnam. Kalian telah mempelajari negeri Vietnam, dan menganalisanya (sehingga kalian yakin akan menang). Saya rasa saya tidak perlu mengingatkan lagi kepada Anda tentang Vietnam. Jika Anda tetap bersikeras untuk menerjuni medan perang ini, Anda dan bangsa Anda harus memiliki keteguhan dan kesabaran yang sangat panjang (dan kami yakin Anda tidak akan bisa). Karena api yang kalian nyalakan di sini akan merambat hingga dapat membakar juga Gedung Putih. Api yang kalian kobarkan di Helmand atau Fallujah juga akan berkobar di New York dan Washington.

Apa yang terjadi selama ini? Kalian telah menghabiskan jutaan dollar dan mengorbankan ribuan tentara sejak tujuh tahun. Tetapi kalian belum juga benar-benar dapat menguasai barang satu jengkal Bumi Afghan atau mendapatkan tempat yang baik di hati rakyat Afghan. Bahkan kalian dalam keadaan semakin terdesak. Sebaliknya, kebencian dan rasa muak rakyat tumbuh semakin kuat dari hari ke hari, tidak hanya rakyat Afghan, tetapi seluruh dunia. Rakyat Amerika tengah menghadapi bahaya besar, di manapun mereka berada.

Rakyat Afghan memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai jenis perang untuk melindungi aqidah, iman, agama, dan negeri mereka. Banyak orang yang kalian kira sebagai pendukung kalian, teman, atau budak kalian, sesungguhnya mereka membenci kalian karena sifat dasar rakyat Afghan yang lugas itu. Mereka mendukung kami dengan diam-diam.

Lebih lama tinggal di Bumi Afghan akan membahayakan Anda.

Setiap saat kalian semakin terjerumus kalah menghadapi Jihad yang diberkati ini, musuh kalian semakin kokoh. Anda perlahan-lahan ditinggal sendirian di Afghanistan, karena semakin banyak tentara dari negara-negara pendukung Anda menarik pasukannya. Dan semakin banyak negeri mendukung Mujahidin.

Barack Obama!

Sebelum langkah Anda benar-benar tertutup, kami rasa sangat bijak bagi Anda untuk merenungi nasehat ini. Ambillah kesempatan baik ini (dengan kembali ke pangkuan Islam) dan tarik mundur seluruh balatentara Anda, jika tidak, Anda akan meninggalkan negeri kami tercinta ini dan yang tersisa hanyalah sekedar nama dan cerita Washington.

Biarkan rakyat Afghan hidup di bawah naungan Islam yang menjadi pilihan hati nuraninya.

Memerangi satu bangsa yang lebih mencintai kematian daripada kehidupan, tidak akan membawa kemenangan bagi Anda.

Komandan Front Perang Tora Bora

Maulawi Anwarulhaq Mujahid

STRATEGI SYAIKH USAMAH HANCURKAN EKONOMI AS

Sebagai seorang pria yang menghabiskan hidupnya tinggal di gua-gua, Syaikh Usamah tentunya mengetahui Sun Tzu dan dasar-dasar jujitsu. Ungkapan Sun Tzu yang terkenal adalah "kenali dirimu" dan "kenali musuhmu." Jujitsu adalah sebuah cara untuk menggunakan kekuatan musuh guna mengalahkannya. Seperti yang dilakukan oleh Jack dalam "Jack and the Beanstalk," yang memanfaatkan ukuran badan si raksasa dan kemarahannya untuk mengalahkannya. Syaikh Bin Ladin memahami bahwa cara untuk mengalahkan Amerika adalah dengan memanfaatkan kekuatan negara itu guna menghancurkannya. Tujuan semulanya adalah untuk membuat Amerika bangkrut. Beliau tahu kelemahannya sendiri, dan hebatnya juga tahu kelemahan Amerika, tahu juga tentang kesombongan dan rasa takutnya yang berlebihan ketika negara itu menghadapi aksi yang bisa memicu rekasi yang destruktif (menghancurkan) dan tidak rasional.

Serangan Petinggi Al Qaida ini hanya secuil, namun mampu mengakibatkan kerugian senilai ratusan ribu dolar dan juga mengakibatkan Amerika melakukan pembalasan dengan melakukan perang di beberapa tempat. Hal ini tentunya membuat Amerika harus membayar hingga multi juta dolar dan membuat Amerika bingung tentang cara mengakhiri perang-perang yang mereka mulai sendiri. Beliau tahu bahwa kekuatannya sendiri tidak mungkin bisa mengalahkan negara yang kata orang adalah negara adidaya, negara yang meremehkan martabat Muslim yang diinjak-injak oleh pemimpin negara mereka sendiri karena kebijakan sang pemimpin yang mengikuti kebijakan Amerika. Serta tak mampu jua mengatasi pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza, serta militer Amerika yang masih menghantui kawasan berpenduduk Muslim di beberapa wilayah.

Hasutan pada Amerika untuk menghancurkan Iraq adalah sebuah kemenangan yang jenius. Syaikh Usamah pasti sudah mengetahui tentang komplotan neoconservative di Washington yang akan geram dan ingin menghancurkan Iraq dengan segera. Dalam mimpi terliar yang dimiliki oleh Syaikh Bin Ladin, beliau membayangkan bisa membuat Amerika menjadi sangat marah supaya berkeinginan untuk menghancurkan musuhnya, dan dalam waktu yang sama, mengisolasi dirinya dari persekutuan dengan negara lain sehingga dia sendiri akan semakin melemah.

Musuh utamanya di Arab, seorang sosialis nasionalis yang mewujudkan diri dengan nama partai Ba'ath memerintah di Iraq. Ketika dihancurkan, kekuatan kaum Muslimin justru semakin meningkat dan muncul semangat yang didasari pemahaman keagamaan untuk menantang sang diktator dari Arab dan juga tentara Amerika. Dalam hal ini, dia (Amerika Serikat) bersekutu dengan Israel, lagi-lagi ini adalah strategi cerdas untuk menghancurkan kekuatan musuhnya, yang mana hal ini akan sangat menakuti Iraq sebagai negara yang paling modern dan sekuler di antara Negara-begara Arab lainnya. Bahkan ketakutan mereka pada Israel mengalahkan ketakutan mereka pada para fundamentalis Islam.

Harapan berikutnya adalah ingin membuat Amerika menyerang musuhnya yang merupakan kalangan orang Syi’ah di Iran. Beliau hampir saja berhasil melakukannya. Tujuan utamanya adalah membuat Amerika melakukan penyerangan habis-habisan di daerah Asia hingga menghabiskan cadangan minyak yang biasanya digunakan oleh musuh-musuhnya (pengkonsumsi minyak terbesar adalah Amerika).

Syaikh Bin Laden paham bagaimana para fundamentalis religious Amerika yang memiliki kekuatan yang besar di Washington, bisa diprovokasi untuk mengadakan perang agama. Beliau mengetahui hal tersebut karena beliau pun kenal dengan Muslim yang memiliki karakter yang sama yang merupakan rekan-rekannya sendiri, dan begitu pula dengan tentara Israel. Semua rencana bisa bekerja dengan baik di pikirannya terutama rencana untuk menghancurkan ekonomi global, dimana ekonomi global selalu menguntungkan Amerika. Pada tahun 2002 saat ada pesta di sebuah rumah, ahli ekonomi Peru yang sangat cerdas, Hernando de Soto mengatakan bahwa 'tujuan utama Bin Laden tidak hanya untuk mengusir Amerika dari Timur Tengah, namun mengusir Amerika dari semua Negara dunia ketiga!' (isq/far/MD) -- bersambung --

Diterjemahkan dari tulisan Jon Basil Utley, dengan disunting seperlunya tanpa mengurangi makna.

Senin, 26 Januari 2009

Proklamasi Daulah Islam Irak 6 (terakhir)

PASAL IV

KEWAJIBAN MENDUKUNG DAULAH ISLAM

Syahdan … buku ini telah selesai ditulis melalui perasaan yang sangat mendalam, yang senantiasa memandang kepada realita dan berbagai realita yang ada di salah satu lapangan dari lapangan-lapangan yang paling panas di dunia ini. Sementara mata senantiasa melihat kepada realita tersebut setiap hari. Sedangkan harapan umat tergantung pada hasil dan kesudahan dari peristiwa-peristiwa tersebut. Dan setelah beberapa waktu dari pertempuran dan pertarungan melawan Zionis-Salibis internasional, mulai muncullah tanda-tanda kemenangan di ufuk kenyataan. Kemudian kemuliaan datang membawa kabar gembira berupa datangnya kejayaan dengan didirikannya sebuah Negara untuk kaum muslimin dan diangkatnya bendera mereka!!

Tetapi, ketika kebaikan itu datang, siapakah yang mampu meletakkannya di pangkuan sebuah Umat yang lemah dan terluka ini? Akankah muncul kembali sikap-sikap mundur dan lemah dalam membela kebenaran dan para pejuangnya, serta mengulurkan dengan tali-tali pertolongan dan rasa persaudaraan iman yang kuat?

Peperangan yang tengah berkecamuk sekarang ini tidak hanya sekedar masalah mengusir orang-orang Salib dan kaki tangan mereka saja. Akan tetapi peperangan pada hari ini medannya sangat luas yang tengah memikul tanggung jawab Negara Islam yang baru tumbuh, yang darinya muncul berbagai tugas dan tanggung jawab yang bermacam-macam dalam rangka menjalankan syariat Islam, amar makruf, nahi munkar, menebar keadilan dan kebaikan, melaksanakan hukum hudud, mengembalikan hak orang yang diambil secara zholim, mencegah tindakan dholim, membela orang-orang yang lemah, membagi kekayaan… dan mengurus kepentingan-kepentingan yang lainya.

Dan hendaknya setiap muslim mengetahui bahwasanya membela Islam dan muslimin dalam peperangan melawan bangsa Salib ini hukumnya adalah fardlu ‘ain bagi setiap muslim sesuai dengan apa yang dia mampu. Dalam Sunan Abu Dawud dan yang lainnya diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwasanya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: Berjihadlah kalian melawan orang-orang musyrik dengan harta kalian, dengan jiwa kalian dan dengan lisan kalian.

Maka setiap muslim yang mampu untuk berjihad dengan salah satu dari macam-macam jihad tersebut, ia tidak diperkenankan untuk melakukan amalan yang lebih ringan sementara ia mampu untuk melakukan yang lebih tinggi tingkatannya. Dan meskipun jihad itu hukumnya telah fardlu ‘ain semenjak pertama kali jatuhnya Negara Islam ke tangan orang-orang kafir, yaitu Andalusia, namun kewajibannya pada hari ini lebih ditekankan lagi terhadap kaum muslimin, karena peperangan saat ini menyerang Islam pada setiap bidang kehidupan, sehingga sekarang ini Islam memerlukan benteng untuk berlindung dan untuk mengambil nafas. Sementara itu Daulah Islam baru saja berdiri, yang kemudian akan menancapkan akar-akarnya di kawasan timur tengah, sebagaimana yang pernah terjadi pada masa-masa kejayaan dan kemuliaan Islam. Maka apabila kaum muslimin pada hari ini tidak mau mendukung agama mereka, dan memperlihatkan kepada Alloh peran baik mereka, dan bahwasanya mereka sanggup untuk mengorbankan nyawa mereka untuk Islam, dan mereka tidak akan menunda-nunda waktu untuk mengorbankan harta dan nyawa mereka untuk bangkit dan berdirinya Islam sekali lagi, lalu kapan lagi sikap yang seperti ini akan mereka tunjukkan!! Dan kapan lagi mereka akan bangkit melepaskan selimut kehinaan dan kelemahan, kemudian memikul susah payahnya meraih kemenangan.

Padahal tidak diragukan lagi Negara Islam yang baru lahir ini pasti akan diperangi. Dan desainer salibispun telah mengumumkan langkah-langkahnya untuk tidak akan memberikan peluang bagi setiap kekhilafahan yang hendak bangkit, dengan menyakiti dan menyerang orang-orang Islam. Akan tetapi Alloh Maha menang dalam segala yang ditetapkan-Nya. Sungguh Alloh telah memberikan kekuasaan kepada hamba-hamba-Nya yang berjihad, sehingga mereka dapat menenggelamkan perencanaan bangsa Salib ke dalam tanah, dan mereka memproklamasikan proyek baru mereka. Negara yang baru lahir ini telah mengetuk pintu, lalu bangun dari tidurnya. Sementara di hadapannya ada jalan panjang yang tidak mudah untuk ditempuh. Namun ini adalah pintu gerbang bagi harapan baru umat ini, kejayaannya yang datang, dan pedangnya yang terhunus untuk menebas leher musuh-musuhnya.

Maka, wahai pasukan Alloh… majulah!!! Wahai kaum muslimin bangkitlah kalian secara serempak untuk membela dan mempertahankan agama kalian. Dan ketahuilah bahwa Islam itu tidak akan berkuasa dan menang kecuali apabila Negaranya telah tegak, kekuatannya telah nampak lalu bertarung dengan kebatilan di medan tempur. Oleh karena itu setiap orang yang menyangka bahwa Islam itu dapat berkuasa dengan menggunakan kaset-kaset rekaman atau dengan buku-buku atau dengan dakwah atau dengan parlemen dan kertas-kertas suara, maka orang tersebut adalah orang yang bodoh yang tidak mengetahui bagaimana cara menegakan agama ini. Sesungguhnya agama ini tegak di atas tengkorak dan tulang-belulang para shahabat dan anak-anak mereka. Maka cepat atau lambat, pada akhir perjuangan kita pasti akan menghadapi kekafiran di medan pertempuran supaya Alloh memberikan kemenangan untuk agama ini. Karena sunnatulloh di muka bumi ini menuntut adanya pertarungan antara kebenaran dan kebatilan, baik pertarungan budaya maupun pertarungan nilai dan akhlaq. Namun yang paling penting adalah pertarungan fisik di medan perang. Dan seandainya bukan karena pertarungan di medan perang — yakni jihad — itu adalah poros dari semua pertarungan yang berkecamuk antara kebenaran dan kebatilan tentu Alloh tidak akan membuat hukum-hukum dan keutamaan-keutamaan secara khusus untuk jihad. Tidak ada sebuah ibadah yang asal hukumnya adalah fardlu kifayah, yang memiliki keutamaan melebihi keutamaan jihad. Bahkan sering kali keutamaan ibadah jihad ini melebihi keutamaan ibadah-ibadah yang hukumnya fardlu ‘ain, yang mana ibadah-ibadah itu tidak akan syah kecuali dengannya. Hal ini merupakan dalil yang jelas yang menunjukkan bahwasanya umat ini tidak akan mendapatkan kejayaan kecuali di medan perang, tidak akan mendapatkan kejayaan kecuali dengan melaksanakan

ibadah jihad ini, dan tidak akan dapat berkuasa kecuali dengan memerangi kekafiran dan para penganutnya.

Dan jika kita perhatikan nash-nash syar’i, tentu kita akan dapatkan bahwa jihad adalah faktor utama tersebarnya Islam dan kejayaannya. Sehingga apabila kita meninggalkannya pasti semua bangsa akan mengeroyok kita. Dan pada saat orang-orang Salib sadar bahwa ibadah jihad ini mulai hidup kembali di dalam hati kaum muslimin, seluruh pasukan syetan pun bersatu dan berkumpul untuk mematikan ibadah jihad ini pada saat ia lahir.

Kondisi ini menuntut kaum muslimin agar mereka jangan bersikap sebagai penonton saja. Karena di sana telah ada sekelompok orang yang bangkit untuk meluruskan jalan di Irak yang datang untuk menjalankan syariat Alloh di sana, dan berusaha untuk membangun sebuah Negara yang dapat mewujudkan keamanan dan melawan musuh dari kalangan bangsa Salibis dan murtaddin serta kaki-tangan mereka yang lainnya. Dan kini telah terbuka peluang untuk memberikan bantuan kepada kelompok tersebut, apalagi di sana ada ikhwan-ikhwan yang telah hidup bersama mereka dan menyaksikan mereka sebagaimana menyaksikan mata hari. Dan bagi mereka yang tertinggal sejauh ribuan mil, janganlah mereka membiarkan kesaksian ini, dan jangan pula meninggalkan keterangan ini, serta jangan terus terombang-ambing dalam lautan analisa dan spekulasi-spekulasi strategi.

Sesungguhnya pertarungan babak baru telah dimulai, harapan-harapan besar telah lahir, berbagai mara-bahaya dan kesulitan tidak sedikit jumlahnya di tengah-tengah pertempuran yang dahsyat ini. Bukanlah termasuk sikap yang bijaksana atau cerdas atau logis atau sikap setia dengan membiarkan dan menutup-nutupi kesaksian dan penjelasan ini.

Harapan-harapan datang mengiringi kerja keras dan jihad … sedangkan balasannya sangatlah besar baik di dunia maupun di akherat, insya Alloh.

Barangsiapa gentar untuk mendaki gunung …

… niscaya ia akan hidup di antara lubang selama-lamanya …

Robb kita berfirman:

Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), niscaya Kami segerakan baginya di dunia ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki, dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah beriman, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. Kepada masing-masing golongan baik golongan yang ini (yang menghendaki kehidupan dunia) maupun golongan yang itu (yang menghendaki kehidupan akherat) Kami berikan bantuan dari kemurahan Robbmu. Dan kemurahan Robbmu itu tidak dapat dihalangi. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akherat itu lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya. (QS. Al Isro’: 18-21)

Dahulu Syaikh ‘Abdulloh ‘Azzam mengatakan: “Saya heran terhadap orang yang diajak menuju sebuah pohon dan tanaman yang buahnya sudah masak dan telah tiba saat memetik, seperti proyek jihad dan penegakkan Islam di Afghanistan, lalu ia menjawab: Tidak, aku ingin kembali dan menanam tanaman di tanahku sendiri … Sementara tanahnya itu lembab dan asin, masih perlu untuk di olah kemudian dibajak kemudian ditanami kemudian ditunggu berbuah sampai datang waktu panen … Beliau rohimahuloh mengajak untuk memanen tanaman ini dengan buah-buahannya dan hasil-hasilnya, sementara yang satu lagi diperbaiki dan ditanami. Dan nampaknya keadaan akan seperti yang beliau katakan dan beliau inginkan. Semoga Alloh merahmati beliau.

Sekarang kami sampaikan seruan kami …

Pertama: Kepada para Ulama Islam yang jujur dan kepada para penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya. Di sini kami telah terangkan kepada kalian tentang situasi dan kondisi yang ada. Dan kini tengah ditunggu pikiran sehat dan fatwa yang tegas dari kalian… Ini adalah amanah di pundak kalian. Karena umat ini tengah tenggelam dalam lautan kehancuran dan kedholiman, sedangkan Negara Islam ini menurut pandangan kami adalah bahtera penyelamat … lalu apa peran kalian dalam menghadapi bencana yang sangat besar ini? Inilah petunjuk yang Alloh berikan kepada kami, lalu kamipun mengucapkannya berdasarkan apa yang kami ketahui tentang kondisi kami, dan berdasarkan dalil-dalil syar’i yang Alloh tunjukkan kepada kami. Jika kami benar maka jelaskanlah kepada kami dan berdirilah bersama kami … namun jika kami salah maka terangkanlah kepada kami dan kembalikanlah kami kepada yang benar berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Hujjah kami atas kalian telah tegak karena kami sudah menyampaikannya kepada kalian. Ya Alloh saksikanlah … ya Alloh saksikanlah …

Kedua: Kepada gerakan-gerakan Islam dan kepada seluruh da’i … saya katakan kepada kalian apa yang telah dikatakan oleh Syaikh ‘Abdulloh ‘Azzam rohimahulloh: “Selama 70 tahun kalian mengajak orang untuk mendirikan Negara Islam, dan kalian coba semua cara baik yang salah maupun yang benar … kalian berbicara kepada kami tentang qo’idah sholabah (wilayah aman yang kuat) yang kalian bina dan kalian jadikan tempat titik bertolak .. dan kalian telah coba segala macam cara sampai jihad dengan senjata, dakwah, sabar, penjara dan yang paling akhir — wa hasbunalloh wani’mal wakil — kalian coba jalan-jalan yang penuh kompromi, cara-cara parlemen dan kesesatan-kesesatan penguasa dengan segala apa yang kalian lakukan sebagai konsekuensi yang muncul dari cara-cara tersebut … Inilah hujjah Alloh telah tegak kepada kalian … inilah bumi Irak, sekarang telah siap untuk sebuah proyek Islam yang besar, dan kami tidak perlu untuk menjelaskan secara panjang lebar tentang wilayah geografi kami yang strategis, ia berada di jantung kawasan yang panas (timur tengah), dengan segala yang tersedia di dalamnya berupa berbagai kekayaan dan sumberdaya yang dapat menjamin dibukanya kawasan ini menuju kawasan Islam yang besar.

Selain itu semua kelompok jihad di Irak telah memiliki banyak keahlian dan pengetahuan di bidang militer dan organisasi yang dapat membantu mendorong roda menuju kekuasaan dan kehidupan Islam di bawah sebuah Negara yang penuh berkah. Ini adalah kesempatan bagi semua orang yang berjuang untuk memetik hasil dari segala jerih payah dalam membangun sebuah Al-Qo’idah Islamiyah Ash Sholabah (wilayah Islam yang kokoh) di kawasan timur tengah, yang benar-benar akan menjadi titik konsentrasi awal untuk merealisasikan berbagai tujuan syariat dan aqidah dalam Islam.

Ketiga: Kepada para pemuda Islam dan orang-orang yang memiliki keahlian dan kemampuan. Inilah problem kita pada jaman ini, Negara Islam yang kita tunggu-tunggu dan kewajiban jihad fi sabilillah … tidak perlu minta ijin kepada siapapun untuk melaksanakannya, baik itu bapak, ibu, orang yang engkau berhutang kepadanya, syaikh, komandan maupun pemimpin … Karena untuk melaksanakan kewajiban dari Alloh itu tidak perlu meminta ijin kepada hamba-Nya. Alloh ta’ala berfirman:

Ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. (Al Baqoroh: 166)

Wahai para pemuda Islam, wahai ikhwan-ikhwan penyebar dakwah, kebenaran dan iman … marilah berhijroh, marilah berhijroh … marilah berjihad, marilah berjihad. Kerena hujjah Alloh telah tegak atas kalian, maka perlihatkanlah dari kalian apa yang Alloh cintai dan Alloh ridloi.

Di hadapan kalian telah terbuka tempat-tempat ribath (berjaga di perbatasan) dan jihad, dan jika kalian mau di hadapan kalian terhampar tempat-tempat syuhada’ … dan tidaklah kalian berkehendak kecuali atas kehendak Alloh, kepada-Nyalah hendaknya semua orang bertaqwa dan hanya Dialah yang berhak memberikan ampunan, dan di sini kami telah sampaikan kepada kalian, ya Alloh saksikanlah.

Keempat: Dan kepada orang yang telah berhijroh bersama kami, saling bahu-membahu dan tolong-menolong bersama kami, melaksanakan ribath (berjaga di perbatasan) dan berjihad bersama kami … di wilayah Irak yang pernuh berkah ini … kabar gembira untuk kalian wahai pemuda Islam, selamat atas perdagangan menguntungkan yang telah kalian lakukan … selamat atas Negara baru kalian. Inilah masa-masa yang dahulu kalian tunggu-tunggu. Sementara sebelumnya kalian telah termasuk dalam kategori orang-orang yang Alloh ta’ala sebutkan dalam firman-Nya:

Di antara orang-orang yang beriman itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Alloh; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu, dan mereka sama sekali tidak merobah (janjinya). (QS. Al Ahzab: 23)

Akan tetapi saya ingatkan kepada diri saya sendiri dan kepada kalian untuk mempersiapkan perjalanan yang panjang … untuk menghadapi kerja keras dan susahnya hijroh, serta ujian yang berat … maka berbekallah dengan kebenaran dan kesabaran, dan sesungguhnya bekal yang paling baik itu adalah taqwa … sesungguhnya kita sekarang tengah berada pada awal perjalanan … sementara musuh telah memanah kita dari satu busur, baik dari kalangan Yahudi, Nasrani, Rofidloh (Syi’ah), orang-orang murtad, orang-orang munafiq, berbagai kekuatan besar dan semua gelombang kejahatan saling beriringan… di hadapan kita ada peperangan, bahkan banyak peperangan yang mirip dengan perang Ahzab, sebagaimana firman Alloh ta’ala:

Ketika mereka mendatangi kalian dari arah atas dan dari arah bawah kalian, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan kalian dan hati kalian naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kalian menyangka terhadap Alloh dengan bermacam-macam sangkaan. Di sanalah orang-orang beriman diuji dan digoncangkan dengan goncangan yang sangat keras. (Al Ahzab: 10-11)

Namun aku tidak melihatnya kecuali sebagai tahun-tahun berat yang terakhir, yang setelahnya akan ada kemudahan dari Alloh, insya Alloh.

Dan sungguh Kami akan menguji kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Al Baqoroh: 155)

Dan ini adalah tanda permulaan untuk sesuatu yang menggembirakan yang datang dari Alloh ta’ala:

Sehingga tatkala para Rosul telah berputus asa dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah pertolongan Kami kepada para Rosul itu, lalu diselamatkanlah orang-orang yang Kami kehendaki. Dan siksa Kami tidak dapat ditolak dari pada orang-orang yang berdosa. (Yusuf: 10)

Kelima: Kepada kelompok-kelompok jihad di bumi Irak. Setelah ini tidak ada udzur lagi bagi kalian untuk berlambat-lambat dalam bersatu dan berkumpul. Karena alasan-alasan kalian telah sirna dan matahari telah bersinar di siang bolong. Di dalam buku-buku sejarah disebutkan kisah kaum muslimin di Andalusia, bahwasanya setelah 400 tahun Andalusia ditaklukkan, dan dibangun dengan kebudayaan Islam yang cemerlang, bangsa Nasrani berkumpul untuk menyerang kaum muslimin. Mereka menyatukan kekuatan mereka lalu mengusir kaum muslimin dari banyak wilayah di Andalusia. Lalu mereka mengepung wilayah Andalusia yang paling terkenal, yakni pemerintahan Cordoba. Mereka mempersiapkan sebuah pertempuran yang dahsyat yang akan menentukan siapa yang akan berkuasa apakah Islam di Andalusia, ataukah Salib. Pada waktu itu yang memimpin kota Cordoba adalah Ibnu ‘Ibad, seorang petempur, penyair dan ahli bahasa yang terkenal, termasuk Raja yang cerdas di kalangan Raja-Raja Andalusia. Lalu ia mengumpulkan Ahlusy syuro dan meminta pendapat mereka untuk meminta bantuan kepada Daulah Al-Murobithin di wilayah Maroko dan Afrika Utara.

Ketika itu yang menjadi Amirul Mukminin di sana adalah seorang Raja yang sholih dan mujahid, yaitu Yusuf bin Tasyfin. Kemudian mayoritas dari para penasehatnya memberi saran untuk tidak mendatangkan mereka, karena mereka — yakni Al-Murobithin — itu datang dari negeri padang pasir yang miskin, sehingga apabila mereka melihat negeri Andalusia dan berbagai kenikmatan yang ada di dalamnya, setelah mereka dapat mengusir kaum Nasrani, mereka akan merampas kerajaan Bani ‘Ibad lalu menguasai Andalusia dan menggabungkannya dengan kerajaan mereka. Dan Ahlu `sy-Syuro-nya itu menyarankan kepadanya lebih baik ia berdamai saja dengan kaum Nasrani dan membikin mereka senang, daripada mempertaruhkan kerajaannya ke tangan kaum Murobithin meskipun kaum Murobithin itu orang-orang Islam … Setelah ia mendengar dari para penasehatnya yang hadir, ia mengatakan kepada mereka: “Saya akan berfikir malam ini dan saya akan pertimbangkan keputusanku.” … Kemudian pada hari berikutnya ia mengumpulkan para penasehatnya kembali, lalu mereka bertanya kepadanya: “Apa pendapatmu wahai Raja.” Ia menjawab: “Setelah saya pikir-pikir, saya berpendapat bahwasanya lebih baik menjadi penggembala unta daripada menjadi penggembala babi. Setelah itu saya jadikan kata-kata ini sebagai perumpamaan.” Ia melanjutkan: “Lebih baik menjadi penggembala unta daripada penggembala babi, artinya, jika aku ditangkap oleh orang-orang Murobithin dan mereka jadikan aku sebagai budak, jika mereka merampas kerajaanku maka paling banter saya akan disuruh menjadi penggembala unta sebagai budak orang Islam. Dan jangan sampai aku ditangkap oleh orang-orang Nasrani, karena jika mereka merampas kerajaanku, aku akan menjadi budak mereka untuk menggembala babi milik para penyembah Salib … maka bagi orang yang memiliki akal dan iman pasti akan lebih memilih jadi penggembala unta daripada menjadi penggembala babi.”

Maka di sini saya katakan kepada ikhwan-ikhwan yang menyebarkan berbagai syubhat (pandangan-pandangan keliru) dan alasan, bahwa kami di sini, di Irak, di sebuah Negara Islam yang menghendaki untuk menjalankan syariat Islam, di sebuah kelompok dari orang-orang Islam yang baik; Jika Negara mereka musnah lalu datang para penyembah salib dan orang-orang murtad, maka yang akan terjadi adalah pembantaian, atau pengusiran yang kemudian terpencarnya kaum muslimin di muka bumi, atau tunduk dan ruku’ kepada program-program kaum Salib.

Maka apakah sama antara kalian berada dalam kondisi yang paling buruk bersama kaum muslimin yang pada mereka ada berbagai penilaian negatif yang kalian lihat dan kalian sebar-luaskan, namun kalian dapat berjihad bersama mereka dan hidup berdampingan dengan mereka, melaksanakan amar makruf dan nahi munkar sesuai dengan kemampuan yang kalian miliki, dan antara kalian berada dalam kekuasaan bangsa Salib dan golongannya… Demi Alloh tidak sama antara keduanya, karena menjadi penggembala unta itu lebih baik daripada menjadi penggembala babi …

Kemudian di dalam riwayat sejarah disebutkan: Bahwasanya Ibnu ‘Ibad meminta batuan kepada Ibnu Tasyfin, yang mana beliau itu adalah seorang Raja yang Mujahid, yang umurnya lebih dari tujuh-puluh tahun. Ketika itu ia memerintahkan para pasukannya untuk mengikatkan dirinya pada kudanya supaya ia tidak terjatuh darinya karena umurnya yang sudah tua renta. Maka berkumpullah pasukan Maghrib dari bangsa Murobithin dengan pasukan Andalusia, maka terjadilah perang Az-Zalaqoh yang terkenal itu … kemudian Alloh ta’ala memberikan kemenangan kepada orang-orang Islam dan menceraiberaikan pasukan Salib, kemudian Andalusia hidup dalam kekuasaan Islam selama 400 tahun lagi … Lalu Ibnu Tasyfin meninggalkan medan perang dan bersumpah di hadapan pasukannya untuk tidak mengambil ghonimah (harta rampasan perang) sedikitpun…

Inilah kesudahan orang yang berfikir sesuai dengan petunjuk Islam dan akalnya. Maka iapun mengatakan: “Menjadi penggembala unta itu lebih baik daripada menjadi penggembala babi.”

Maka saya katakan kepada ikhwan-ikhwanku, semoga Alloh meneguhkan mereka di atas kebenaran, dan semoga Alloh menunjuki langkah kami dan langkah mereka, serta membantu kami untuk memperjuangkannya … Saya katakan: Semoga Alloh tidak mengijinkan dan tidak mentaqdirkan Negara Islam ini hancur, tapi jika Negara Islam ini hancur, lalu datang orang-orang najis itu, kemudian berdirilah proyek orang-orang Salib dan antek-antek mereka, maka kalian serta-merta akan terusir ke tempat-tempat pengungsian yang hina, menakutkan dan tempat kelaparan di muka bumi. Ketika itulah kalian akan teringat dengan perkataan Ummu ‘Abdillah Kecil:

Menangislah seperti kaum wanita, terhadap kerajaan …

… yang tidak engkau jaga sebagaimana kaum laki-laki …

Sedangkan kami — hanya Allohlah yang membimbing kami — yang menjadi petunjuk bagi kami adalah firman Alloh ta’ala yang berbunyi:

Dan jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan. (Al Anfal: 72)

… dan firman Alloh ta’ala yang berbunyi:

Maka berperanglah kamu di jalan Alloh, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Dan kobarkanlah semangat orang-orang beriman (untuk berperang). Mudah-mudahan Alloh menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Alloh itu amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya). (An Nisa’: 84)

Sedangkan suri tauladan kita adalah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. Beliau mendakwahkan agama Alloh, dan bersabar ketika dalam kondisi-kondisi yang memerlukan kesabaran, beliau melaksanakan amar makruf, nahi munkar, memperhatikan kebodohan orang-orang bodoh dan orang-orang yang baru masuk Islam. Beliau mengatur umatnya dengan syariat yang paling bijaksana dan hukum yang paling masuk akal, serta berdasarkan pemahaman terhadap kondisi realita. Dan beliau lah yang bersabda:

Aku diperintahkan untuk berbicara kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka. Semoga Alloh melimpahkan sholawat serta salam kepada beliau. Kemudian beliau dilanjutkan oleh Khulafa-ur Rosyidin yang mana mereka itu bersikap seperti itu pula, sampai masa salaf kita yang sholih … Maka muncullah di antara mereka ulama’-ulama’ Islam yang memperjuangkan Islam.

Keenam: Wahai penduduk Irak yang mulia, sungguh Alloh telah menganugerahkan kepada kalian dengan anugerah umur dan kesempatan. Karena Negara Islam Irak ini, yang merupakan benteng Islam, telah dibangun di negeri kalian dan tumbuh dalam asuhan kalian. Maka tunjukkanlah kepada Robb kalian sikap yang baik dari diri kalian. Karena Negara Islam Irak ini adalah tempat berlindung kalian setelah kalian berada dalam siksaan dan keterombang-ambingan selama bertahun-tahun. Telah berlalu masa kejayaan partai Ba’ats dan para thoghut modern dari kalangan orang-orang Salib dan orang-orang Murtad, mereka saling berbenturan satu sama lain, sebelum akhirnya pilar-pilar mereka tumbang, sementara kekuatan mereka telah runtuh dan persendian mereka telah copot, atas karunia Alloh. Maka bangkitlah kalian untuk berbai’at kepada Negara Islam Irak, dan nyatakanlah loyalitas kalian kepada syariat Islam yang suci, kokohkanlah pilar-pilar Islam yang luas, dukunglah saudara-saudara kalian yang berjihad dan bantulah mereka untuk menjalankan proyek mereka yang baik, satukanlah barisan kalian di belakang mereka, ulurkanlah tangan kalian kepada tangan mereka, untuk membela Islam, untuk membatu kebenaran dan orang-orang yang memperjuangkannya. Alloh ta’ala berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kalian turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian. (Al Baqoroh: 20 8)

Dan Alloh ta’ala berfirman:

Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Al Maidah: 2)

Wahai orang-orang Islam yang mulia, inilah bendera yang senantiasa kalian cita-citakan. Inilah Negara Islam yang senantiasa kalian angan-angankan. Waspadalah dan waspadalah agar jangan sampai kalian bersikap lambat untuk berbai’at dan membela. Takutlah kalian kepada Alloh ta’ala atas diri kalian. Janganlah kalian bermaksiat kepada-Nya dengan enggan untuk membela dan dengan menterlantarkan para pejuang Islam dengan tanpa memberikan bantuan maupun dukungan. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa mati sementara di atas pundaknya tidak ada ikatan bai’at maka ia mati dalam keadaan jahiliyah.

… dalam riwayat lain menggunakan lafadh:

… ia mati dalam salah satu cabang kemunafikan.

Dan beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

Bagi seorang muslim wajib untuk mendengar dan taat (kepada pimpinan) dalam perkara yang ia cintai maupun yang ia benci, kecuali jika ia diperintah melakukan maksiat. Apabila ia diperintahkan berbuat maksiat maka tidak ada sikap mendengar maupun taat.

Dan Mujasyi’ rodliyallohu ‘anhu berkata: “Saya datang kepada Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersama saudaraku, lalu aku berkata kepada beliau: Aku berbai’at untu melakukan hijroh. Maka beliau bersabda: Hijroh telah berlalu bagi pelakunya. Maka aku bertanya kepada beliau: Lalu engkau bai’at untuk apa kami? Beliau menjawab: Untuk Islam dan jihad.

Dan apa yang telah kami terangkan di muka adalah apa yang kami pandang sesuai dengan yang dhohir dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sesuai dengan pemahaman salaf, dan yang selaras dengan aqidah para ulama’. Oleh karena itu, sesungguhnya berbagai aliran dengan berbagai macam arah keyakinan dan gerakan mereka dalam memahami Al Khilafah, Al Imamah dan Al Bai’ah itu berada di antara dua pemahaman ekstrim yang berseberangan, dan satu kelompok lagi berada di tengah-tengah. Satu kelompok memiliki pemahaman yang berlebihan sehingga mereka memandang untuk tidak melaksanakan sejumlah syariat Islam yang jelas, seperti sholat jum’at, sholat jama’ah dan jihad, kecuali bersama dengan imam yang ditunggu-tunggu. Karenanya mereka tidak melaksanakan agama Alloh yang dhohir dan meninggalkan apa yang Alloh wajibkan kepada mereka. Dan mereka menjadikan seluruh ajaran Islam ini berporos kepada imamah. Kelompok yang memiliki pemahaman semacam ini adalah seperti Rofidloh (Syi’ah), dan jama’ah-jama’ah yang mengikuti langkah mereka serta memiliki sikap seperti mereka atau mirip seperti mereka. Sehingga mereka hendak menegakkan khilafah dengan tanpa kekuatan yang akhirnya mereka menjadi bahan tertawaan orang-orang yang berakal[11]. Satu kelompok lagi mereka tidak memperdulikannya sama sekali, mereka mengabaikan perkara-perkara tersebut dengan menggunakan takwilan-takwilan yang rusak dalam memahami nash-nash yang datang dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. Dua kelompok ekstrim ini masing-masing adalah kelompok yang tercela. Sedangkan manhaj kami … insya Alloh kami bersikap mengajak kepada ajaran Alloh berdasarkan bashiroh (pemahaman), melaksanakan amar makruf, nahi munkar, bersikap tulus kepada Alloh, kepada Rosul-Nya, kepada para pemimpin kaum muslimin dan kepada kaum muslimin secara keseluruhan, kami bersabar menerima gangguan dari kaum muslimin, kami taat kepada yang makruf, kami berpaling dari yang munkar dan kami memberikan dorongan semangat kepada orang-orang beriman untuk berperang, kemudian kami berusaha untuk berdiri bersama mereka mati-matian, untuk melawan agresor yang

menyerang umat Islam ini.

[11] Salah satu jama’ah ini ialah kelompok yang telah kalah sebelum berperang yakni hizb at-tahrir al-bathil -ed.

Dan sebagai penutup… Sesungguhnya aku tidak mendapatkan kata-kata yang dapat saya sampaikan kepada mukhidzilun (orang-orang yang suka melemahkan semangat) dan munhazimun (orang-orang yang kalah mental) dari umat ini, kecuali kata-kata yang diucapkan oleh Ibnul Jauzi kepada kaum muslimin tatkala perang salib ke-2 dilancarkan kepada bumi kaum muslimin dan kaum salibis memasuki pinggiran-pinggiran negeri kaum muslimin. Pada saat itulah Ibnul Jauzi berbicara di hadapan manusia dengan kata-kata yang sangat menyentuh, yang mana pada hari ini kita sangat membutuhkan kepada khutbah yang seperti ini. Di sini saya akan menukilnya karena kesesuaiannya dengan kondisi realita kita.

Tatkala kaum salib menyerang negeri kaum muslimin beliau berkhotbah di Masjid Jami’ Al Umawi di Damaskus. Beliau berkata:

“Wahai manusia, mengapakah kalian lupakan agama kalian?

Mengapakah kalian menanggalkan harga diri kalian?

Mengapa kalian tidak mau menolong agama Alloh sehingga Allohpun tidak menolong kalian?

Kalian kira harga diri (‘izzah) itu milik orang musyrik, padahal Alloh telah jadikan harga

diri itu milik Alloh, Rosul-Nya dan orang-orang beriman.

Celaka kalian! Tidakkah pedih dan terluka hati kalian melihat musuh Alloh dan musuh kalian menyerang tanah air kalian yang telah disirami oleh bapak-bapak kalian dengan darah. Musuh menghina dan memperbudak kalian, padahal kalian dulu adalah para pemimpin dunia. Tidakkah hati kalian bergetar dan emosi kalian meledak menyaksikan saudara-saudara kalian dikepung dan disiksa dengan berbagai siksaan oleh musuh?

Apakah kalian hanya akan makan minum dan bernikmat-nikmat dengan kelezatan hidup, sementara saudara-saudara kalian di sana berselimutkan jilatan api, bergelut dengan kobarannya dan tidur di atas bara?

Wahai manusia! Sungguh perang suci telah dimulai, penyeru jihad telah memanggil, pintu-pintu langit telah terbuka. Jika kalian tidak mau menjadi pasukan perang, bukalah jalan untuk kaum wanita agar mereka bisa berperang; pergi saja kalian dan ambillah jilbab dan celak mata … wahai wanita-wanita bersorban dan berjenggot!

Jika tidak, pergilah mengambil kuda-kuda, inilah dia tali kekangnya untuk kalian… Wahai manusia, tahukah kalian dari apa tali kendali dan kekang ini dibuat?

Kaum wanita telah memintalnya dari rambut mereka karena mereka tidak lagi punya apa-apa selain itu. Demi Alloh, ini adalah gelungan rambut wanita-wanita pingitan yang belum pernah tersentuh oleh sinar matahari karena mereka sangat menjaga dan melindunginya; mereka terpaksa memotongnya karena zaman bercinta sudah selesai dan babak perang suci telah dimulai, babak baru perang di jalan Alloh kemudian dalam rangka membela negeri dan kehormatan.

Jika kalian masih tidak sanggup mengendalikan kuda, ambil saja tali kekang ini dan jadikanlah sebagai kucir dan gelung rambut kalian, sebab tali kekang itu terbuat dari rambut wanita, sungguh berarti tidak ada lagi perasaan dalam diri kalian.”

Setelah itu, Ibnul Jauzi melempar tali kekang itu dari atas mimbar di hadapan khalayak ramai seraya berteriak lantang:

“Bergeraklah wahai tiang-tiang masjid, retaklah wahai bebatuan, dan terbakarlah wahai hati, sungguh hati ini sakit dan terbakar, para lelaki telah menanggalkan kejantanan mereka.”

Semoga Alloh merahmatimu wahai Ibnul Jauzi. Jika kepada orang-orang yang kekuasaannya telah mencapai Andalusia dan negeri para syuhada’ saja engkau mengatakan seperti ini, lalu apa kiranya yang akan engkau katakan kepada kami? Dan akan engkau sebut apa kami ini jika engkau melihat keadaan kami pada hari ini? Dan akhir kata dari kami, segala puji bagi Alloh, Robb semesta alam. Dan sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Sang Nabi ummi, kepada keluarga dan sahabatnya.