taman kita

taman kita

Senin, 26 Januari 2009

Proklamasi Daulah Islam Irak 1

In Proklamasi Daulah Islam Irak on 19 Desember 2008 at 03:58

Dewan Syariah Daulah Islam Irak ~ Proklamasi Daulah Islam Irak

Kajian Ini Disusun Di Bawah Pengawasan:

‘Utsman Bin ‘Abdur Rohman At-Tamimi, Penanggung Jawab Dewan Syari’ah

Judul Asli:

I’lamul Anam Bi Miladi Daulatil Islam

Penulis:

Dewan Syari’ah Daulah Islam Irak

Judul Terjemahan:

PROKLAMASI DAULAH ISLAM IRAK

Kajian tentang pembentukan Negara Islam Irak, faktor-faktor yang mendorong berdirinya, keterkaitannya dengan masa depan jihad serta peran-peran politis strategisnya

Penerjemah:

Abu Hafsh As-Sayyar

Abu Musa Ath-hoyyar

Lay-out & Editor:

Abu Hajr Al-Muqrin

Publisher:

Dept.Media & Publikasi

AL-QO’IDUN GROUP, Jama’ah Simpatisan & Pendukung Mujahidin

www.alqoidun.net / qoidun@yahoo.co.id

Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla membalas kebaikan orang yang menyebar buku ini tanpa merubah isinya dan tidak mempergunakannya untuk kepentingan komersil kecuali seijin Publisher, pergunakanlah untuk kepentingan kaum Muslimin !

“…Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian…”

.

DAFTAR ISI

Pengantar Penerjemah

Kata Pengantar Departemen Informasi Daulah Islam Irak

Pasal I : Urgensi Daulah dan Kebutuhan Umat Kepadanya

A. Wajibnya Mendirikan Daulah Islam

B. Urgensi Daulah Islam

Pasal II : Penegakan Daulah Islam Irak Dalam Tinjauan Syar’i

A. Sekilas Tentang Metode Syar’i dalam Mengangkat Pemimpin

B. Rincian Pembahasan Tentang Metode yang Pertama Dalam Mengangkat Pemimpin, Yakni Berbai’atnya Ahlul Halli Wal ‘Aqdi

C. Metode Kedua dalam Mengangkat Pemimpin, Yakni Wasiat Seorang Pemimpin Kepada Orang yang Akan Memimpin Setelahnya

Pertama: Faktor-Faktor Syar’i yang mendorong berdiriya Daulah Islam Irak:

1. Majelis Syuro Mujahidin menampakkan diri dengan kekuatan yang besar yang menguasai wilayah.

2. Majelis Syuro Mujahidin merupakan sebuah contoh untuk perkumpulan dan persatuan.

3. Majelis Syuro Mujahidin dan kemudian hilful Muthibin memiliki kelayakan untuk memproklamasikan sebuah negara lantaran tidak adanya orang lain yang memiliki kelayakan atau lantaran orang yang memiliki kelayakan tidak segera melakukannya.

4. Majelis Syuro Mujahidin dan kemudian hilful muthibin telah mendapatkan kesaksian dari para pembesar dan pemuka umat bahwa mereka itu orang-orang yang mulia dan baik

5. Majelis Syuro Mujahidin dan kemudian hilful muthibin dengan segala kebaikan yang ada padanya memerankan sebagai sebuah contoh yang penuh berkah untuk Thoifah Manshuroh, kelompok yang berilmu dan berjihad.

6. Perkembangan kaum muslimin selama tiga tahun di Irak di bidang kemampuan dan kesiapan yang bermacam-macam adalah sebuah kenyataan yang harus disadari umat.

7. Wajibnya mengatur semua persoalan kaum muslimin.

8. Bersatunya kaum muslimin di Irak di atas satu kata yang sama dan di bawah satu bendera Islam yang sama.

Kewajiban-kewajiban syar’i bagi seorang Imam dan bagaimana Majelis Syuro Mujahidin telah melaksanakan kewajiban-kewajiban terebut.

1. Menjaga ajaran Islam sesuai dengan prinsip-prinsipnya yang telah paten dan disepakati oleh salaful ummah.

2. Menyelesaikan berbagai persengketaan yang muncul, dan memutuskan berbagai perselisihan yang terjadi.

3. Mengangkat para qhodli dan para hakim.

4. Membebaskan tawanan, menjaga wilayah dan melindungi kaum wanita.

5. Melaksanakan hukum hudud.

6. Melawan musuh yang menyerang dan memperkuat pertahanan di perbatasan.

7. Memungut zakat, menyimpan harta fai’, shodaqoh dan lain-lain yang menjadi sumber pendapatan baitul mal.

8. Menyantuni keluarga-keluarga syuhada’ dan tawanan serta orang-orang yang tidak mampu.

9. Memberikan jabatan kepada orang-orang yang dapat dipercaya dan ahli di bidangnya.

Kedua: Faktor-faktor Politis:

1. Melancarkan serangan yang dapat menggoncang musuh dari kalangan bangsa Salib dan orang-orang murtad.

2. Membantah anggapan-anggapan keliru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Irak antek Amerika, serta menyingkap kebatilan-kebatilannya.

3. Mengisi kekosongan politik.

4. Membentuk sebuah front politik Islam bersatu.

5. Hasil-hasil dari jihad telah dipetik oleh para mujahidin sebelum yang lainnya memetiknya.

6. Menggulung orang-orang yang menjual agama dengan mengatasnamakan jihad.

Pasal III : Tuduhan yang akan kami dapatkan dan jawabannya?

A. Wajibnya bersatu di bawah satu bendera kebenaran dengan satu imam.

B. Syubhat-syubhat:

1. Daulah yang diproklamirkan itu tidak memiliki unsur yang paling penting pada sebuah Daulah, yaitu adanya wilayah.

2. Daulah yang diproklamirkan itu masih memerlukan kepada pengesahan secara syar’i karena ia didirikan ketika penjajah yang menyerang masih ada.

3. Daulah yang diproklamirkan itu tidak berhak menyandang nama Daulah (negara) lantaran berbagai sebab yang dapat kalian lihat sendiri, yaitu tidak terwujudnya keamanan di berbagai wilayah Irak, bahkan kalian sendiri masih menghadapi berbagai ancaman serangan dari musuh dari bangsa Salib, dan kalian masih menggunakan tak tik perang hit and run.

4. Tidak adanya unsur-unsur sebuah negara, seperti lembaga-lembaga, aparatur negara dan instalasi-instalasi penting yang kita kenal untuk sebuah negara.

5. Daulah yang diproklamirkan itu tidak memiliki sumber-sumber kekayaan dan harta yang besar ataupun sumber-sumber perekonomian yang kokoh dan dikenal.

6. Apakah para pemimpin di Daulah Islam Irak ini telah memenuhi syarat dan ciri-ciri sebagai seorang pemimpin, yang berupa kelayakan yang sempurna dan ciri-ciri yang kuat?

7. Proklamasi Negara Islam sebagaiana yang kalian terangkan itu, pada beberapa wilayah tertentu di Irak, akan mengakibatkan terpecah-belahnya Irak, dan ini adalah yang diinginkan oleh Amerika!!

8. Amir (pemimpin) Negara ini tidak dikenal baik nama maupun orangnya, sehingga jiwa ini bisa tenang untuk berbai’at kepadanya, dan hati akan lapang utuk mentaatinya!!

Pasal IV : Kewajiban Mendukung Daulah Islam

- Seruan kepada para ulama’ yang jujur dan para penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya.

- Seruan kepada pergerakan-pergerakan Islam dan para juru dakwah secara umum.

- Seruan kepada para pemuda Islam dan orang-orang yang memiliki keahlian dan kemampuan.

- Seruan kepada orang-orang yang telah melakukan hijroh bersama kami, saling membantu dengan kami, saling melindungi dengan kami, ribath bersama kami dan berjihad bersama kami.

- Seruan kepada kelompok-kelompok jihad di bumi Irak.

- Seruan kepada penduduk Irak.

- Penutup dan seruan untuk para mukhodzil dan munhazim dari kalangan umat ini.

.

PENGANTAR PENERJEMAH

Alhamdulillah, was sholatu was salam ‘ala Rosulillah, wa alihi wa shohbihi wa man waalah.

Wa ba‘du…

Hari ini Irak menjadi medan terpanas yang menjadi ajang pertempuran antara Mujahidin melawan tentara Koalisi Salibis. Dan setelah tiga tahun lebih berjalan, hari ini tanda-tanda kemenangan Mujahidin Irak mulai tampak. Fakta ini penting diketahui umat Islam, mengingat selama ini aliran informasi lebih banyak didominasi oleh media musuh-musuh Islam yang –seperti biasa—banyak memanipulasi fakta-fakta yang terjadi di lapangan, termasuk kemenangan-kemenangan yang berhasil diraih mujahidin di Irak.

Pertempuran di Irak bukan sekedar perlawanan kaum Muslim Irak melawan penjajah Amerika. Pertempuran Irak adalah pertempuran garis depan umat Islam yang memiliki nilai sangat strategis bagi masa depan Umat Islam di seluruh dunia. Sebab, kali ini Mujahidin sedang melawan satu-satunya kekuatan Super Power yang masih tersisa, AS, yang nota bene merupakan musuh besar Umat Islam. Utamanya pasca peristiwa 11 September. Jika AS berhasil dikalahkan di sana, maka kita berharap –setelah bertawakkal kepada Alloh— negeri-negeri Muslim lain bisa dilepaskan dari pengaruh para penguasa murtad yang mayoritas merupakan antek Amerika.

Maka, berikut ini kami hadirkan kepada pembaca, kaum Muslimin, tulisan tentang pernyataan berdirinya Daulah Islam oleh kelompok yang menyebut dirinya Majelis Syuro Mujahidin, dengan harapan kaum Muslimin ikut pro aktif memberi perhatian terhadap realita Umat Islam secara global, selanjutnya turut memberikan andil memberikan dukungan kepada Mujahidin di sana semampu mungkin, minimal doa.

Sekilas Tentang Majelis Syuro Mujahidin

Majelis Syuro Mujahidin adalah gabungan dari beberapa Jamaah Jihad Sunni di Irak, yaitu:

1. Tandzim Al-Qaeda Irak

2. Jaisy Thoifah Manshuroh

3. Saroya Anshor Tauhid

4. Saroya Jihad Islami

5. Saroya Al-Ghuroba

6. Kataib Al-Ahwal

Belakangan, ada dua Tandzim jihad lain di Irak yang turut bergabung dalam Majelis Syuro, yakni Jaisy Anshar Al-Sunnah Wal Jama’ah dan Kataib Al Murobithin. Berdasarkan pernyataan Juru Bicara Majelis Syuro Mujahidin, Abu Maisaroh Al-Iroqi, yang dirilis situs Alhesbah (15/12/1426, atau 15-1-2006), Majelis ini dibentuk untuk tujuan berikut ini:

1. Mentertibkan arah pertempuran melawan Agresor Salibis dan Kaum Murtaddin

2. Menyatukan kalimat dan barisan Mujahidin dalam rangka merealisasikan perintah Alloh untuk bersatu memegang tali-Nya:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…” (QS. Ali Imron: 103)

3. Memaklumatkan Manhaj Islam yang jelas dalam berjihad melawan orang-orang kafir, yaitu tidak meletakkan senjata sampai tercapai firman Alloh Ta‘ala:

“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah…” (QS. Al-Anfal: 39)

4. Berdiri satu barisan dalam jihad, menangkal agen-agen Salibis yang ingin memetik hasil jerih payah dari jihad, yang ingin menghalangi diberlakukannya syariat Alloh seperti yang sering menimpa kaum muslimin ketika mereka berhasil meraih kemenangan. Maka, mujahidin akan melawan siapa saja yang menghalangi penegakkan syariat Islam, dan mereka tidak membedakan antara thoghut Barat dan thoghut Arab.

5. Mengambil persamaan sikap dalam menghadapi berbagai isu dan peristiwa, sehingga masyarakat tidak gamang menyikapi peristiwa tersebut, yang benar tidak dicampur yang batil, dan agar mereka mengerti bahwa kebenaran memiliki pasukan Mujahidin sebagaimana kebatilan juga memiliki para pembela.

6. Majelis Syuro mengajak semua mujahidin untuk bersatu dan merapatkan barisan. Dan pintu bergabung dengan majelis ini terbuka lebar bagi siapa saja yang berkeinginan membela agama Alloh dan meraih kecintaan-Nya. Alloh Ta‘ala berfirman:

“Sesungguhnya Alloh menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shoff: 4)

Akhirnya, kami persilahkan para pembaca mentelaah sendiri penjelasan dari mereka, semoga bermanfaat. Dan, semua dari kita tentu berharap tulisan ini bukan sekedar menjadi bacaan dan penambah wacana saja, namun seharusnya bisa membuahkan aksi nyata.

Wa akhiru da‘wana anil Hamdu Lillah Robbil ‘Alamin…

Penerjemah,

Jumat, 19 Shoffar 1428 H

.

SEKILAS PERJALANAN PENEGAKAN DAULAH ISLAM DI IRAK

Pada bulan januari 2006, Tandzim Al-Qo’idah fi Biladir Rofidain bersama dengan kelompok Jihad Sunni di Irak lainnya, yakni: Jaisy Ath-Thoifah Al-Manshuroh, Saroya Anshor Ut-Tauhid, Saroya Jihad Islam, Saroya Al-Ghuroba’, Kataib Al-Ahwaal dan terakhir Jaisy Ahlus Sunnah Wal Jama’ah membentuk sebuah wadah perjuangan bersama, sebagai upaya penyatuan barisan Jihad dan Mujahidin agar perjuangan dan perlawanan semakin terarah dan pertolongan Alloh Subhana wa ta’ala-pun semakin tercurah kepada mereka.

Maka di bentuklah wadah itu dengan nama Majelis Syuro Mujahidin Irak, dan semua kelompok tadi langsung meleburkan diri kepada Majelis Syuro ini, sehingga kelompok-kelompok tersebut sudah tiada lagi dan berganti menjadi Majelis Syuro Mujahidin dan di angkat pemimpinnya waktu itu ialah Asy-Syahid Asy-Syaikh Al-Mujahid Bathol Ul-Islam wa Asad Ur-Rofidain Abu Mush’ab Al-Zarqowi Rohimahullohu ta’ala. Dan sejak di bentuknya Majelis Syuro Mujahidin ini, dampak perlawanan dan perjuangan pun semakin gemilang dari hasil-hasil yang di peroleh dan dari dukungan ummat islam di Irak.

Pada bulan maret untuk pertama kalinya Syaikh Abu Mush’ab Al-Zarqowi muncul dalam tayangan video, beliau memberikan khutbahnya sekaligus melakukan pertemuan dengan para petinggi Militer Majelis Syuro Mujahidin Irak, rekaman ini di buat di provinsi Al-Anbar dan kedatangan beliau langsung di sambut oleh puluhan personil Mujahidin, kemudian beliau mencoba senjata baru hasil rampasan dari tentara amerika dan roket yang berhasil di modifikasi oleh Mujahidin dan di beri nama Roket Al-Qo’idah.

Pada bulan Juni, tentara amerika dan tentara murtad irak mengetahui keberadaan Syaikh Abu Mush’ab, maka mereka langsung melakukan operasi pembunuhan terhadap beliau, dan akhirnya beliau menemui kesyahidan-nya –itulah harapan kami kepada Alloh ‘Azza wa Jalla, agar memasukan beliau ke barisan para Syuhada’ dan memberikan beliau rahmat yang seluas-luasnya-. Kematian beliau tentu sangat menyedihkan hati para Mujahidin dan umat Islam, tapi kesedihan tidaklah mengendurkan semangat dan tekad Para Mujahidin. Para Mujahidin telah berjanji untuk membalas kematian beliau, bersama pemimpin Majelis Syuro Mujahidin yang baru yakni Asy-Syaikh Al-Mujahid Abu Hamzah Al-Muhajir perlawanan dari mujahidin semakin meningkat dan berlipat eskalasi-nya.

Amerika bersama sekutunya termasuk pemerintah murtad irak salah perhitungan, kematian Syaikh Abu Mush’ab ternyata tidak melemahkan perlawanan Mujahidin, tapi justru sebaliknya kematian Syaikh Abu Mush’ab telah menjadi sumbu baru dalam menyalakan api perlawanan terhadap kaum kuffar dan kaum mutad di Irak.

Dalam perjalanannya, Majelis Syuro Mujahidin semakin banyak menguasai daerah-daerah di Irak. amerika beserta sekutunya dan pemerintah murtad Irak telah banyak meninggalkan sebagian besar wilayah irak dan mereka hanya tinggal berkuasa di zona hijau [insya Alloh akan menjadi zona kematian bagi mereka], tetapi sayang kejadian ini tidak pernah di beritakan oleh media-media pemberitaan dari barat dan timur. Dengan semakin banyaknya daerah yang di takluk-kan dan di kuasai oleh Mujahidin dari Majelis Syuro, maka umat islam Irak mulai menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Majelis yang penuh berkah ini, bahkan beberapa kelompok lain-pun mulai bergabung kepada Majelis ini, kelompok itu ialah; Jama’ah Al-Murobithin & Saroya Anshor Ut-Tauhid Wa As-Sunnah, kemudian ada kelompok lainnya yakni Jundu Us-Shohabah dan Jaisy Al-Fathihin yang beraliansi dengan Majelis Syuro tapi mereka tidak meleburkan diri kepadanya.

Dengan semakin luas-nya daerah yang berhasil di taklukan dan di kuasai oleh Majelis Syuro Mujahidin Irak, serta dukungan yang terus berdatangan dari berbagai golongan umat Islam di Irak, maka Pada tanggal 15 oktober 2006 bertepatan dengan 22 romadhon 1427 Hijriah, Majelis Syuro Mujahidin Irak bersama dengan kelompok yang beraliansi dengan mereka di tambah dengan Harokah Fursan Ul-Tauhid dan Jundu Millah Ibrohim serta berbagai kabilah dan suku di Irak seperti; Al-Dulaim, Al-Jabbur, Al-Ubaid, Zuubaa, Qays, Azza, Al-Tay, Al-Janabiyiin, Al-Halaliyiin, Al-Mushohada, Al-Dayniya, Bani Zayd, Al-Mujamaa’, Bani Shommar, Inaza, Al-Suwaidah, Al-Nu’aim, Khazraj, Bani Al-Hiim, Al-Buhayrat, Bani Hamdan, Al-Sa’adun, Al-Ghonim, Al-Sa’adiya, Al-Ma’awid, Al-Karabla, Al-Salman dan Al-Qubaysat; memproklamirkan berdirinya DAULAH ISLAM IRAK, dengan wilayah meliputi Baghdad, Al-Anbar, Diyala, Kirkuk, Sholahuddien, Ninawah, Babil dan Al-Wassat. Dan di Ba’iat Asy-Syaikh Al-Mujahid Abu ‘Umar Abdulloh Ar-Rosyidi Al-Husaini Al-Quroisyi Al-Baghdadi sebagai Amirul Mukminin DAULAH ISLAM IRAK.

Dan sekarang Daulah Islam Irak telah berumur 5 bulan dari berdirinya, dan telah banyak hasil-hasil yang mereka peroleh. Maka kami persilahkan kepada anda untuk membaca buku ini dan memantau terus perkembangan Daulah Islam Irak dan Jihad Islam lainnya melalui website www.w-n-n.net, www.press-release.blogspot.com dan www.alqoidun.net.

Kemuliaan hanya bagi Alloh, Rosul-Nya dan orang-orang beriman, akan tetapi orang-orang kafir, murtadin, munafikin dan musyrikin tidak mengetahuinya.

Publisher,

Jum’at, 25 Safar 1428 H

Bismilllahirrohmanirrohim

.

KATA PENGANTAR

DEPARTEMEN INFORMASI DAULAH ISLAM IRAK

Segala puji bagi Alloh semata, sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Sang Nabi terakhir. Amma ba‘d…

Alloh Ta‘ala berfirman:

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Alloh; maka di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu, dan mereka tidak merobah (janjinya).” (QS. Al-Ahzab: 23)

Sebenarnya buku ini ditulis oleh salah seorang Anggota Dewan Syariah (Majelis Syuro Mujahidin) setelah ia mendengar syubhat-syubhat yang terlontar tanpa didasari dalil syar‘i dan bukti fakta apapun, ia merasa gelisah dan sedih, kesedihan inilah yang mendorongnya untuk menyampaikan nasehat kepada Komandan-Komandan Jihad dan Umat Islam secara umum. Selesai menulisnya, ia sodorkan tulisan tersebut kepada Dewan Syariah.

Ketika hendak kembali ke tempat kerjanya –karena beliau ini merupakan salah seorang Ketua Wilayah—ia terperangkap dalam sebuah operasi penghadangan tentara Amerika, akhirnya ia terlibat baku tembak dengan mereka. Beberapa saat kemudian ia maju menerobos barisan mereka dengan rompi Bom di badan, lalu meledakkan dirinya di jalan Alloh. Ia korbankan nyawanya demi melindungi teman-temannya sehingga mereka berhasil lolos. Ia torehkan darahnya yang beraroma semerbak kasturi sebagai bukti atas apa yang ia tulis, seolah ia menyatakan dengan lantang bahwa kami –para Mujahidin—tetap berjalan di atas kebenaran dan terus berpegang teguh dengan petunjuk.

Kita berdoa semoga Alloh menerima amal usahanya dan meletakkannya di timbangan kebaikannya kelak di hari Kiamat… Hasbunalloh wa Ni‘mal Wakil.

Juru Bicara Resmi Daulah Islam Irak

.

MUKADDIMAH

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji bagi Alloh, kami memuji, memohon pertolongan dan ampunan hanya kepada-Nya, dan kami berlindung kepada Alloh dari keburukan jiwa kami dan kejahatan perbuatan kami. Barangsiapa Alloh beri petunjuk, tidak ada seorang pun mampu menyesatkannya. Dan siapa Alloh sesatkan, tidak ada seorang pun mampu memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang haq) selain Alloh, satu-satu-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Amma ba‘du..

Ketika menulis buku ini, saya tidak sanggup menyembunyikan rasa ingin –sambil berdecak heran— segera merealisasikan ide Negara Islam impian setiap Muslim yang jujur dan bersungguh-sungguh memperjuangkan Islam dan bersemangat menjaga kehormatannya; semangat yang merasuk dalam perasaan seorang Muslim ketika melihat syariat Islam dicampakkan, hukum dan larangan-larangan-Nya dilanggar, akidah Islam dibasmi, dan manusia dihalangi dari jalan Alloh dengan berbagai sarana. Ditambah lagi melihat aksi-aksi pembantaian di negeri-negeri kaum Muslimin yang terjajah sekarang ini.

Kepedihan-kepedihan dan duka mengiris-iris hati, menekan jiwa dan perasaan. Bagi kebanyakan orang, ide pembentukan Negara Islam bak khayalan dan mimpi yang hanya bersifat penghibur bagi mereka yang malas dan berpangku tangan dari jihad. Dan mungkin khayalan ini menjadi “tempat berlindung yang nyaman” bagi mereka yang hanya bisa menangisi kehormatan dan kemuliaan Umat Islam yang terampas namun tidak mau berusaha memberi harapan nyata kepada umatnya agar terdorong dari belitan angan-angan tak berujung kepada medan perjuangan nyata.

Kegembiraan yang kami rasakan hari ini bukan berasal dari angan-angan semu yang dirajut ‘benang-benang kasur yang empuk’, sofa-sofa mewah, dan bangku-bangku kemalasan. Namun kegembiraan ini adalah ungkapan perasaan yang benar akan sebuah harapan yang menanti dan ditunggu-tunggu banyak kaum Muslimin. Sebuah janji nyata yang akan membentangkan jalan nan luas bagi Umat ini menuju kemuliaan dan harga diri di masa mendatang, tanpa diragukan lagi…!

Lembar-lembar tulisan yang perasaanku ingin segera mengungkapkannya ini, yang tidak mengenal kata bersembunyi dan mundur ke belakang, merupakan penggambaran sederhana mengenai cita-cita yang lahir dari pengalaman kami di bumi jihad Irak.

Pasca peperangan yang berlangsung secara terus menerus selama lebih dari tiga tahun menghadapi tentara Salib dan kaum Murtaddin antek-anteknya, Mujahidin berkesimpulan dengan sangat yakin bahwa kelahiran Negara Islam di Irak pasti terjadi.

Seiring desingan peluru, kabar-kabar gembira keberhasilan operasi jihad yang datang setiap hari, berbagai pertempuran penuh berkah yang terus berlanjut, wilayah jangkauan jihad dan Mujahidin yang semakin hari semakin luas, dan kendali pertempuran yang jatuh ke tangan para pahlawan kita di banyak medan tempur –berkat anugerah Alloh—, kini negeri ini menjadi daerah kekuasaan bagi yang lebih dahulu menguasainya dan kelak akan menjadi pijakan yang kokoh bagi proyek jihad yang besar. Inilah yang menyebabkan banyak sekali daerah-daerah di Irak yang jatuh ke dalam kontrol Mujahidin dan balatentaranya.

Maka tepat sekali jika kesempatan ini kita gunakan untuk mulai membahas rencana ke depan berikutnya bagi Jihad Irak, membahas bukti-bukti tentang hasil-hasil yang diharapkan dari jihad setelah buahnya mulai matang dan ranum, yang hari ini mengindikasikan dengan jelas akan lahirnya Negara Islam yang ditunggu-tunggu.

Satu hal yang perlu dicatat, isu seperti ini akan secara otomatis membuka “kubangan air” dalam tubuh Umat Islam, baik dari dalam maupun dari luar. Tak diragukan lagi berbagai reaksi akan bermunculan, dan mungkin terdengar suara-suara keras yang memberi dukungan, mencaci, atau bahkan menentang proyek ini.

Kajian kali ini akan menjelaskan dasar pijakan Mujahidin dalam menegakkan Daulah mereka yang diberkahi, sesuai dengan prinsip-prinsip syar‘i serta kondisi di lapangan dan situasi politik. Kajian ini juga menjelaskan sebab dan faktor-faktor yang turut mengkondisikan dengan tepat kelahiran proyek ini dan memperkuat pondasinya di saat-saat sekarang, dan pentingnya segera membangun proyek itu sesuai aturan-aturan syar‘i dan situasi politis setempat.

Terakhir, kajian ini menyajikan hasil analisa pemikiran serta kritik yang akan diterima oleh Negara Islam yang masih hijau ini, dan menjawab syubhat-syubhat yang muncul seputar Daulah yang penuh berkah ini serta cara menegakkannya.

Sesungguhnya, kajian tentang Proyek Daulah Islam adalah kajian masa depan Umat dan generasinya. Umat Islam harus memahami hukum-hukumnya dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Jadi kajian tentang Daulah Islam bukan kajian teoritis belaka yang habis di seminar dan forum-forum diskusi yang setelah itu tidak ada tindak lanjutnya.

Artinya, kajian kita kali ini lebih didominasi sisi praktek nyatanya. Isinya mencakup hasil-hasil uji coba aktifitas Jihad kontemporer yang buahnya mulai nampak belakangan ini. Intinya adalah dasar-dasar syar‘i pembangunan Daulah yang telah dideklarasikan oleh Dewan Syuro Mujahidin.

Tidak ada komentar: